Pemerintah Beli 400 Komputer untuk Pertemuan Tahunan IMF

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta– Pemerintah berencana membeli sebanyak 400 unit komputer untuk mendukung pelaksanaan pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WBG) pada Oktober 2018 mendatang.

Pembelian komputer tersebut dinilai penting untuk mendukung pelaksanaan acara pertemuan banker internasional yang akan digelar di pulau Bali tersebut.

Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatakan pembelian komputer ini tak akan memboroskan anggaran karena peralatan ini akan didonasikan untuk keperluan Pendidikan setelah perhelatan Lembaga keuangan dunia itu selesai.

“Setelah selesai acara, komputer-komputer itu akan dibagikan di sekolah-sekolah Banyuwangi, Bali dan Lombok. Biaya hotel peserta akan  dibayar oleh mereka sendiri,” ujar Luhut saat kunjungan ke sejumlah media dalam rangka persiapan pertemuan IMF-WBG, Kamis (20/7/2018).

Menkominfo Rudiantara mengatakan pihaknya juga sudah memastikan kesiapan pelaksanaan acara yang jadi sorotan dunia itu dari sisi infrastruktur Teknologi Informasi.

Bahkan dia mengklaim panitia acara itu menganggap kualitas teknologi milik pemerintah RI lebih baik dibandingkan dengan lokasi pertemuan IMF-WBG sebelumnya di Peru.

Pada saat pertemuan yang melibatkan dua organisasi keuangan dunia itu, kata Menkominfo Tim Bank Dunia membawa sendiri server komputer mereka ke Lima, Peru. Ini menunjukkan panitia setempat tidak memiliki infrastruktur dan konektifitas jaringan internet yang bisa diandalkan.

“Kami dianggap lebih baik daripada di Peru. Di Indonesia, mereka jauh lebih percaya karena teknologi kami dianggap lebih maju,” tutur Menkominfo.

Menurut Menkominfo, tantangan terbesar acara keuangan terbesar dunia ini adalah mengkonversi hotel menjadi Kantor Sementara Bank Dunia. Ini karena selama perhelatan IMF-WBG bukan hanya menghadiri pertemuan, tetapi mereka juga memindahkan kantornya di Bali selama 1,5 bulan yang lengkap dengan koneksi internetnya.

“Jaringan internet dan listrik di Bali kapasitasnya masih mencukupi dengan prediksi jumlah delegasi beserta keluarga mereka yang kemungkinan ikut datang ke Bali,” tukas dia.

Dengan perkiraan jumlah peserta pertemuan sebanyak 3500 hingga 4000 peserta, pemerintah berharap itu akan memberikan  efek berganda alias multiplier bagi sektor pariwisata.

“Yang hadir kalau kami hitung-hitung hampir 17 ribu peserta, peserta resminya hanya 3-4 ribu orang tapi ada spouse-nya, pelengkap-pelengkapnya yang ikut datang. Kami harapkan mereka menyempatkan diri untuk berlibur ke_berbagai tourist destination  sekaligus mempromosikan Indonesia,” kata Luhut.

“Kami perbaiki  tourist destination itu dengan baik mulai dengan Danau Toba, Borobudur area, Banyuwangi, Bali. Di Bali sendiri ada 32  tourist destinations, Lombok, Labuan Bajo, dan lain-lain yang kami tidak schedule  seperti misalnya Raja Ampat,” tambahnya. [WS/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI