Telset.id, Jakarta – Keputusan pemerintah Indonesia memblokir platform Telegram mendapatkan banyak tanggapan. Sebagian netizen ada yang mendukung langkah ini, namun ada juga yang menolak.
[Baca juga : Pemerintah Indonesia Resmi Blokir Telegram]
Salah satu contohnya adalah seorang netizen bernama Dodi IR. Dalam situs Change.org, Dodi membuat petisi mengenai penolakan terhadap pemblokiran platform Telegram, yang ditujukan ke pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika.
“Memblokir Telegram dengan alasan platform itu dijadikan platform komunikasi pendukung terorisme mungkin mirip dengan membakar lumbung padi yang ada tikusnya,” tulis Dodi dalam petisi tersebut.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa penyebaran konten serupa tidak hanya terjadi di aplikasi chatting asal Rusia itu saja. Namun platform lain, seperti WhatsApp, Facebook, dan lainnya pun masih di banjiri masalah serupa.
“Bila Anda aktif di Facebook, Whatsapp, BBM, mungkin juga pernah melihat konten kebencian atau ‘anti-NKRI’ dan sejenisnya yang melintas bebas dibagikan dan diteruskan ke khalayak luas,” tuturnya.
[Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Blokir Telegram]
Hingga berita ini dibuat, setidaknya sudah ada 8,316 orang yang mendukung langkah Dodi. Namun untuk berhasil mengaukan petisi ini ke Kemnkominfo, setidaknya Dodi membutuhkan 10 ribu dukungan. [NC/HBS]