Telset.id, Jakarta – Apple kembali menghadapi tekanan regulasi terkait kebijakan distribusi aplikasi di iOS. Brasil baru saja mengeluarkan keputusan hukum yang mewajibkan Apple mengizinkan pengguna untuk mengunduh aplikasi di luar App Store atau preaktik sideloading dalam waktu 90 hari.
Langkah Pemerintah Brasil yang memaksa Apple untuk mengizinkan ini tidak mengherankan, mengingat perusahaan juga diminta untuk mengikuti regulasi serupa yang sebelumnya diterapkan di Uni Eropa dan beberapa wilayah lain.
Keputusan ini merupakan kelanjutan dari sengketa antara Apple dan regulator persaingan usaha Brasil, Conselho Administrativo de Defesa Econômica (CADE), serta beberapa pengembang aplikasi yang menentang kebijakan komisi tinggi di App Store.
BACA JUGA:
- Fokus Kembangkan Siri, Apple Tunda Peluncuran Smart Home Hub
- Apple iPhone 16 Segera Masuk Indonesia, Ini Tanggapan Erajaya!
Bagi yang belum tahu, sideloading adalah proses menginstal aplikasi dari sumber pihak ketiga, bukan melalui toko aplikasi resmi seperti App Store. Saat ini, Apple membatasi pengguna iPhone dan iPad untuk hanya mengunduh aplikasi dari App Store, dengan alasan keamanan dan privasi.
Di sisi lain, regulator di berbagai negara menilai kebijakan ini sebagai praktik monopoli, karena Apple mengontrol penuh distribusi aplikasi serta menarik komisi hingga 30% dari setiap transaksi di App Store.
Sebelumnya, pada akhir 2023, CADE telah mengeluarkan perintah serupa yang memberi waktu 20 hari bagi Apple untuk mematuhi aturan. Namun, Apple mengajukan banding dengan alasan bahwa perubahan ini terlalu sulit untuk diterapkan dalam waktu singkat. Pengadilan Brasil kemudian memperpanjang tenggat waktu dan menggelar sidang publik.
Dalam keputusan terbaru ini, hakim Pablo Zuniga menyatakan bahwa Apple sudah menerapkan aturan serupa di wilayah lain tanpa mengalami kerugian besar, sehingga tidak ada alasan untuk menolak implementasi di Brasil.
Sementara itu, litigasi terhadap Apple ini dipelopori oleh perusahaan e-commerce asal Amerika Latin, Mercado Libre, yang menuduh kebijakan App Store membebani pengembang dengan biaya tinggi.
Selain Mercado Libre, beberapa perusahaan lain seperti Match Group (pemilik Tinder) dan Epic Games (pengembang Fortnite) juga turut mengkritik kebijakan komisi yang diberlakukan Apple.
Jika keputusan ini tetap berlaku, pengguna iPhone di Brasil akan memiliki lebih banyak opsi dalam menginstal aplikasi, baik melalui sideloading maupun toko aplikasi pihak ketiga. Ini dapat berdampak pada beberapa aspek seperti lebih banyak pilihan aplikasi di luar toko resmi, potensi risiko keamanan, dan persaingan yang lebih sehat di pasar aplikasi.
Di sisi lain, Apple merespon dengan menjelaskan bahwa mereka mendukung pasar yang kompetitif, tetapi tetap mengkhawatirkan dampak sideloading terhadap privasi dan keamanan pengguna. Apple berencana mengajukan banding untuk membatalkan keputusan ini.
Namun, jika Apple gagal dalam bandingnya, mereka harus mematuhi perintah ini dalam waktu tiga bulan atau menghadapi denda yang akan dikenakan oleh pihak berwajib di Brasil.
BACA JUGA:
- MacBook Air M4 Rilis, Begini Spesifikasi dan Harga yang Diusung
- Apple iPhone 16 Segera Masuk Indonesia, Ini Tanggapan Erajaya!
Keputusan hukum di Brasil ini berpotensi mengubah ekosistem aplikasi di iPhone, khususnya di Amerika Latin. Jika aturan ini benar-benar diterapkan, Apple mungkin akan menghadapi lebih banyak tekanan dari negara lain untuk mengikuti kebijakan serupa.
Apakah langkah ini akan memberikan keuntungan bagi pengguna dan pengembang, atau justru menimbulkan masalah baru? Semua tergantung pada bagaimana Apple menanggapi dan mengimplementasikan perubahan ini dalam waktu mendatang.