Telset.id, Jakarta – Meta, perusahaan teknologi yang sebelumnya lebih dikenal dengan platform media sosial seperti Facebook dan Instagram, baru-baru ini mengumumkan keputusan strategis mengenai penawaran model AI multimodal di wilayah Uni Eropa.
Meta memutuskan untuk tidak menawarkan model AI multimodal terbarunya kepada para pelanggan di Uni Eropa. Keputusan ini didasarkan pada kurangnya kejelasan dari regulator Eropa mengenai regulasi atas penggunaan AI saat ini.
Model AI multimodal sebenarnya ini dirancang untuk memproses teks, gambar, dan audio, serta mendukung kemampuan AI di berbagai platform Meta, termasuk kacamata pintar Ray-Ban yang dimiliki perusahaan tersebut.
BACA JUGA:
- Meta & Google Mau Buat Kesepakatan AI dengan Studio Hollywood
- Ternyata! Google, Meta, dan OpenAI Latih AI dengan Video YouTube
Menurut laporan dari Axios, Meta menyatakan, “Kami akan merilis model Llama multimodal selama beberapa bulan mendatang, tetapi tidak di Uni Eropa karena sifat lingkungan regulasi Eropa yang tidak dapat diprediksi.”
Langkah ini juga pun sama seperti keputusan yang dipilih oleh Apple, yang juga menahan peluncuran fitur Apple Intelligence di Eropa karena masalah regulasi, seperti yang dilaporkan beberapa waktu lalu.
Margrethe Vesteger, komisioner persaingan Uni Eropa, mengecam keputusan ini dan menyebutnya sebagai deklarasi terbuka yang mencengangkan bahwa mereka tahu 100 persen bahwa ini adalah cara lain untuk melumpuhkan persaingan di mana mereka sudah memiliki basis yang kuat.
Keputusan Meta untuk menahan model AI multimodalnya dari Uni Eropa dapat berdampak luas, terutama bagi perusahaan yang menggunakan teknologi ini untuk membangun produk dan layanan mereka, yang kini tidak dapat ditawarkan di Eropa.
Kekhawatiran utama Meta terkait dengan tantangan melatih model AI menggunakan data dari pelanggan Eropa sambil mematuhi Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR), undang-undang perlindungan data UE yang ketat.
Pada bulan Mei, Meta mengumumkan rencananya untuk menggunakan postingan yang tersedia untuk umum dari pengguna Facebook dan Instagram untuk melatih model AI masa depan. Namun, mereka terpaksa menghentikan rencana tersebut di Uni Eropa setelah menerima penolakan dari regulator privasi data di wilayah tersebut.
Meta berpendapat bahwa melatih model AI pada data pengguna Eropa diperlukan untuk mencerminkan budaya dan terminologi lokal, seperti yang dilansir Telset dari Engadget pada Kamis (18/07/2024).
“Jika kami tidak melatih model kami pada konten publik yang dibagikan orang Eropa di layanan kami dan layanan lainnya, seperti posting publik atau komentar, maka model dan fitur AI yang mereka gunakan tidak akan memahami secara akurat bahasa, budaya, atau topik yang sedang tren di media sosial,” kata perusahaan tersebut dalam sebuah postingan blog.
Meskipun Meta menunda peluncuran model AI multimodalnya di Uni Eropa, mereka masih berencana untuk merilis Llama 3, model teks-saja mendatang dari perusahaan tersebut di Eropa.
Selain itu, Meta masih berencana untuk meluncurkan model AI multimodalnya di Inggris, yang memiliki undang-undang perlindungan data serupa dengan UE, tetapi dengan interpretasi yang lebih cepat oleh regulator setempat.
Keputusan Meta ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan teknologi besar dalam beroperasi di berbagai yurisdiksi dengan regulasi yang berbeda. Sementara inovasi teknologi terus berkembang pesat, regulasi seringkali tidak mampu mengikuti kecepatan perubahan ini.
Hal ini menimbulkan tantangan bagi perusahaan yang beroperasi secara global, seperti Meta, untuk memastikan bahwa produk dan layanan mereka mematuhi semua persyaratan hukum yang berlaku.
Langkah Meta untuk menahan model AI multimodalnya dari UE juga menunjukkan betapa kompleks dan menantangnya lingkungan regulasi di Eropa bagi perusahaan teknologi besar.
BACA JUGA:
- Meta AI Kesulitan Bikin Gambar Wajah dengan Ras Berbeda
- OpenAI Kenalkan Model AI Sora, Bisa Bikin Video HD 1 Menit!
Meskipun demikian, Meta tetap berkomitmen untuk meluncurkan inovasi baru mereka di wilayah lain dan terus bekerja sama dengan regulator untuk memastikan kepatuhan dan keberlanjutan operasional mereka.