Meta Menang Lawan NSO Group, Dapat Ganti Rugi Rp2,6 Triliun

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Dalam putusan yang menggemparkan dunia teknologi, Meta akhirnya memenangkan gugatan hukum melawan NSO Group, perusahaan di balik spyware Pegasus yang kontroversial. Pengadilan memerintahkan NSO Group membayar ganti rugi senilai $167 juta (sekitar Rp2,6 triliun) kepada Meta atas penyebaran malware melalui WhatsApp.

Kemenangan ini menjadi titik balik setelah pertarungan hukum selama bertahun-tahun antara raksasa teknologi asal AS dengan perusahaan intelijen siber asal Israel tersebut. Gugatan diajukan Meta pada 2019 setelah menemukan lebih dari 1.400 pengguna WhatsApp di 20 negara menjadi korban serangan siber canggih yang memanfaatkan celah keamanan di fitur panggilan video.

Pegasus Spyware

Dampak Luas Serangan Pegasus

Serangan Pegasus yang terjadi antara April-Mei 2019 ini menargetkan berbagai kalangan, mulai dari jurnalis, aktivis HAM, hingga pejabat pemerintah. Yang membuatnya semakin mengkhawatirkan, malware bisa menyusup ke perangkat korban bahkan ketika panggilan video tidak diangkat sekalipun.

“Ini adalah serangan siber yang sangat canggih dan terencana,” ujar Carl Woog, Wakil Presiden Komunikasi Global WhatsApp, dalam pernyataan resminya. “Kami berkomitmen untuk melindungi privasi miliaran pengguna kami di seluruh dunia.”

Reaksi NSO Group dan Langkah Selanjutnya

Di sisi lain, NSO Group yang mengklaim diri sebagai perusahaan “intelijen siber” tetap bersikukuh bahwa teknologi mereka digunakan untuk memerangi kejahatan serius dan terorisme. Gil Lainer, perwakilan NSO, menyatakan bahwa putusan ini hanyalah satu tahap dalam proses hukum yang panjang.

“Kami yakin teknologi kami memainkan peran penting dalam menyelamatkan nyawa, termasuk warga Amerika,” tegas Lainer. “Sayangnya, bukti-bukti operasional kami tidak dipertimbangkan juri dalam kasus ini.”

Meski telah memenangkan gugatan, Meta menyadari masih ada jalan panjang untuk benar-benar menerima pembayaran ganti rugi dari NSO Group. Woog mengungkapkan rencana untuk mendonasikan sebagian dana tersebut kepada organisasi yang fokus pada perlindungan hak digital.

Kasus ini juga menjadi pengingat betapa rentannya sistem komunikasi digital kita. Seperti yang terjadi dalam kasus pelatihan AI Meta menggunakan data bajakan, perlindungan privasi dan keamanan data tetap menjadi tantangan besar di era digital.

Dengan kemenangan ini, Meta berharap dapat menciptakan efek jera bagi perusahaan-perusahaan yang mencoba mengeksploitasi celah keamanan di platform mereka. Namun, pertanyaan besar tetap menggantung: seberapa efektif hukuman finansial dalam menghentikan operasi spyware seperti Pegasus?

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI