Telset.id, Jakarta – Setelah sebelumnya menghimbau anak Indonesia batasi menggunakan gadget, kini Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara kembali meminta para pelajar bisa menjaga jejak digital yang bermanfaat untuk masa depan.
“Jejak digital itu penting untuk masa mendatang, karena akan menjadi portofolio untuk melamar pekerjaan,” kata Menkominfo, Rudiantara saat acara Dialog Nasional 17 “Indonesia Maju” bersama 6.000 pelajar Provinsi Bangka Belitung, Rabu (25/7/2018).
Menurut Menkominfo, di masa mendatang persyaratan yang diminta oleh pemilik usaha atau bagian perekrutan tenaga kerja bukan sekadar surat lamaran kerja, melainkan juga akun medsos pelamar.
Kalau medsosnya isinya jejak digital buruk seperti berita palsu alias hoax dan ujaran kebencian, maka pelamar akan sulit mendapat pekerjaan yang diminati,” terang Rudiantara mengingatkan.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman itu, Menkominfo juga mengungkapkan kekhawatiran kerentanan generasi milenial terhadap paparan konten negatif.
“Jumlah pengguna internet di Indonesia yaitu 143 juta orang. Sekitar 6.000 hadir di sini. Ada peningkatan sebanyak 12 kali lipat selama 3 tahun terakhir ini. Saya khawatir masa depan generasi milenial yang rentan tersentuh konten negatif,” kata dia.
Oleh karena itu, Menkominfo meminta supaya generasi muda selalu berhati-hati ketika melakukan posting atau meneruskan pesan dan konten di medsos dan internet. Dia ingin supaya para pelajar menjauhi konten negatif untuk menjamin kehidupan mereka kelak.
“Kalau sering posting negatif itu akan dicatat dan perusahaan akan melihat konten itu negatif atau positif. Jadi pesan saya, kalau posting atau forward pesan atau konten di media sosial, posting-lah konten-konten yang positif. Karena, nanti ketika dicatat hal hal yang positif,” tambahnya. [WS/HBS]