Telset.id, Jakarta – Menkominfo Johnny G. Plate melakukan pertemuan dengan pimpinan dan perwakilan operator seluler untuk membahas pemerataan internet di Indonesia. Selain itu rapat juga membahas evaluasi 10 tahun pemanfaatan lisensi seluler.
Dilansir Telset dari laman resmi Kominfo pada Rabu (18/11/2020), Johnny mengatakan kalau pemerataan akses internet untuk memperkecil disparitas infrastruktur antar wilayah merupakan amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Untuk itu Kementerian Kominfo melibatkan operator telekomunikasi seluler membangun infrastruktur telekomunikasi yang memadai.
“Perbaikan dalam rangka efisiensi pembangunan infrastruktur di Indonesia sebagaimana amanat Undang-Undang Cipta Kerja itu perlu dibicarakan dan implementasikan dengan baik, secara bersama-sama antara regulator pemerintah dan operator seluler,” jelasnya.
Usai pertemuan yang berlangsung pada Selasa (17/11/2020) kemarin, Johnny menyatakan komitmen pemerintah dan operator seluler untuk membangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terutama jaringan 4G.
{Baca juga: Kominfo Bakal Hapus Video Syur Mirip Gisel dari Medsos}
Rencananya pembangunan jaringan 4G untuk pemerataan akses internet akan dilakukan di ribuan desa dan kelurahan hingga tahun 2022.
“Pertemuan membahas pembangunan infrastruktur TIK (4G) oleh Kementerian Kominfo dan operator seluler di 12.548 desa dan kelurahan sampai dengan tahun 2022,” tambah Johnny.
Pembahasan dengan operator seluler menurut Johnny dibutuhkan agar penggelaran infrastruktur TIK bisa berlangsung efisien dan dapat dikerjakan bersama. Apalagi rencana ini bertujuan supaya masyarakat Indonesia mengakses internet dengan maksimal.
“Ini tujuannya satu adalah untuk memperkecil disparitas infrastruktur antar wilayah dan pemanfaatan kecepatan internet yang lebih merata untuk seluruh wilayah tanah air,” tegasnya.
Kominfo sendiri melalui BLU BAKTI Kominfo juga akan membantu memberikan akses internet yang merata di Indonesia.
BLU BAKTI Kominfo akan menyelesaikan pembangunan akses sinyal 4G di 9.113 desa dan kelurahan yang berada di daerah terdepan, terpencil dan tertinggal (3T).
“Kami juga mendiskusikan bagaimana untuk menyelesaikan penggelaran agar tersedia sinyal 4G di 12.548 seluruh desa dan kelurahan. BAKTI Kominfo akan menyelesaikan pembangunan 9.113 desa dan kelurahan,” ungkap Johnny.
{Baca juga: BAKTI Kominfo Raih Penghargaan Internasional Better Satellite World}
Mengenai akses yang dibangun BAKTI Kementerian Kominfo, Johnny menyatakan tahun 2020 dibangun akses telekomunikasi di 1.200 desa dan kelurahan. Tahun 2021 di 4.200 desa dan kelurahan. Dan tahun 2022 3.704 desa dan kelurahan.
“Sehingga seluruhnya 9.113 desa dan kelurahan itu bisa selesai dibangun pada tahun 2022 nanti. Atau dengan kata lain menghasilkan sinyal 4G di wilayah pada Tahun 2022,” jelasnya.
Menurut Menteri Kominfo, pada saat bersamaan, pimpinan dan eksekutif operator seluler telah memberikan komitmen untuk menyelesaikan pembangunan di 3.435 desa dan kelurahan wilayah non-3T untuk menghadirkan sinyal 4G.
“Dengan demikian kita bersama-sama harapkan Kominfo dan operator seluler akan menghadirkan sinyal 4G di seluruh desa dan kelurahan di Indonesia pada tahun 2022 nanti,” tegasnya.
Evaluasi 10 Tahun Lisensi Seluler
Pada pertemuan kemarin dibahas juga mengenai evaluasi 10 tahun pemanfaatan lisensi layanan seluler di Indonesia. Johnny menyatakan kalau bulan November ini adalah bulan terakhir dari 10 tahun perjalanan operator seluler di Indonesia.
“Tahap pertama lisensi yang diberikan berakhir tahun ini. Ada banyak hal-hal baik hal-hal positif yang dilakukan dan ada banyak juga evaluasi untuk perbaikan,” jelasnya.
Menurut Menteri Johnny, pihaknya dan Kementerian Kominfo mendiskusikan potensi pengembangan industri telekomunikasi di Indonesia.
Menurutnya pembahasan mempertimbangkan akselerasi transformasi digital sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
“Telekomunikasi menjadi tulang punggung pembangunan berbagai sektor di dunia termasuk di Indonesia. Dalam hal ini juga memperhatikan pengembangan teknologi teknologi-teknologi baru yang akan datang” jelas Johnny.
{Baca juga: Obrolan Telko Sepekan: Kominfo Godok Aturan Blokir Medsos}
Diharapkan perpanjangan lisensi 10 tahun kedua, khususnya dalam penggunaan pita frekuensi 800MHz, 900MHz, dan 1800MHz akan mendorong operator telekomunikasi seluler lebih aktif dan progresif dalam membangun industri telekomunikasi nasional.
“Saya menyampaikan dan memberikan selamat kepada operator seluler. Tentu dengan harapan lebih aktif dan progresif untuk melakukan penggelaran pembangunan TIK dan membangun industri kita secara lebih memadai,” tutup Johnny.
Rapat sendiri dilakukan oleh Menkominfo dan jajaran serta dihadiri oleh perwakilan operator seluler.
Pimpinan dan perwakilan operator yang hadir adalah Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro, Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Natasha Nababan dan Chief Corporate Affair XL Axiata Marwan O Baasir.
Selanjutnya ada Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys dan Wakil Presiden Direktur H3I (Tri), Danny Buldansyah. [NM/HBS]