Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berencana sewa satelit baru milik perusahaan swasta untuk memastikan pembangunan infrastruktur internet berlangsung lebih cepat. Infrastruktur internet di daerah terpencil dinilai sangat penting untuk meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat setempat.
Menkominfo mengatakan sebenarnya pemerintah sedang membangun satelit untuk meningkatkan konektifitas internet di daerah, khususnya di luar Jawa dan wilayah Timur Indonesia. Namun waktu menunggu peluncuran satelit pemerintah, yang rencananya dilakukan pada kuartal pertama 2022 dinilai terlalu lama.
“Saya tidak akan menunggu satelit ini. Kalau ada satelit milik orang tapi high throuhput Satellite juga, saya akan sewa kapasitasnya. Karena saya ingin sesegera mungkin 150 ribu lokasi layanan terhubung internet,” kata Menkominfo di Seminar Ekonomi Makro 2018, Selasa (24/7/2018).
Menurut Menkominfo saat ini terdapat 80 ribu dari 262 ribu sekolah, madrasah dan pesantren yang belum terhubung internet. Selain itu, imbuh dia, lebih dari 10 ribu Kantor Polsek, Koramil dan puluhan ribu puskesmas yang terdapat di seluruh Indonesia juga membutuhkan koneksi internet cepat.
Untuk itu pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur komunikasi melalui affirmative policy dengan Palapa Ring dan satelit High Throughput Satellite. Dalam prosesnya ternyata merekayasa manufaktur penggunaan satelit butuh waktu hingga tiga tahun.
“Pemerintah bikin satelit. Ini bukan setelit komunikasi tapi satelit internet berkecepatan tinggi. Jadi begitu ada, satu sekolah langsung 10 megabyte. Sama, Puskesmas juga begitu. Logikanya manusia Indonesia harus lebih baik,” kata dia.
Perhatian lebih besar terhadap peningkatan layanan sektor pendidikan dan kesehatan, kata Rudiantara, dilakukan untuk mendorong pertumbuhan statistik pada 2030. Itu perlu disiapkan dengan membangun infrastruktur TIK mulai saat ini dengan cara pikir dan pendekatan yang berubah.
Tahun 2030 selalu dijadikan patokan oleh Menteri Rudiantara ketika bicara soal manusia Indonesia karena pada saat itu akan terjadi bonus demografi dan muncul kelas masyarakat komsumsi dari 130 juta orang Indonesia.
“Kalau kita bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi sampai 190 juta consuming class kemudian perekonomian Indonesia pada 2030 sama dengan ekonomi gabungan negara-negara ASEAN sekarang tentu akan bisa memajukan Indonesia,” jelas dia.
Dia membayangkan jika akses internet cepat sudah merata di seluruh Indonesia, maka akan mendorong kemunculan ide, kreatifitas dan inovasi dari generasi muda. [WS/HBS]