Menkominfo Janji Fasilitasi Pesantren Bikin Konten Islam Positif

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara meminta bantuan pesantren supaya ikut mengawasi penggunaan media sosial dan peredaran konten negatif di lingkungan mereka. Bahkan, Menkominfo berjanji akan memfasilitasi pesantren yang membuat konten islam positif di media sosial.

Upaya ini diharapkan bisa mengantisipasi dan menanggulangi konten yang mengandung paham radikalisme, yang menjadi bibit-bibit munculnya kelompok radikal dan teroris baru.

“Saya bisa fasilitasi dengan sistem. Saya minta bantuan pesantren bikin konten-konten yang bisa menggambarkan Islam yang sesungguhnya, dan saya janji untuk memfasilitasinya,” katanya Menkominfo dalam keterangan resminya ketika bersilaturahmi di Pondok Pesantren Modern Tazakaa, Batang, Senin (21/5/2018).

Lebih lanjut Menkominfo menjelaskan fasilitasi sistem bagi Pesantren sejalan dengan target Kominfo untuk mengkoneksikan seluruh pesantren dan lembaga pendidikan dengan internet pada 2020 mendatang.

“Semua pesantren dan lembaga pendidikan lainnya akan berbasis internet. Jadi nanti semua pesantren akan saling terkoneksi satu sama lain,” jelas dia.

Pimpinan Pondok Pesantren Tazakka KH. Anang Rikza Masyhadi mengapresiasi fasilitasi Kominfo untuk mendorong pembentukan konten positif. Untuk itu dia menghimbau semua pihak terkait bersatu mendukung upaya pemerintah, yang diwakili Kominfo, supaya merapatkan barisan dan mencegah adanya aksi radikalisme.

Kiai Anang mengibaratkan persatuan dikalangan umat beragama dan seperti shalat berjamaah yang memiliki shaf lurus dan rapat. Ini bertujuan untuk menghindari kekosongan barisan diisi oleh setan atau kelompok provokatof, teroris dan sebagainya.

“Kata Rasul, shaff shalat yang renggang bisa diisi oleh setan, itu artinya perintah supaya shaffnya rapat. Nah, dalam konteks kebangsaan, bangsa ini sedang berjamaah. Kalau shaff kebangsaan rapat, maka setan-setan provokator yang ingin memecah-belah bangsa ini tidak bisa masuk” tandas dia.

Sebenarnya yang akan menghadiri silaturahmi tersebut adalah Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang juga Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Namun karena ada keperluan mendesak, kehadiran Wapres diwakili oleh Menteri Rudiantara.

“Karena Wakil Presiden ada acara kenegaraan ke Turki, maka beliau menugaskan Pak Rudiantara untuk hadir ke Tazakka. Di struktur DMI, Pak Rudiantara menjabat sebagai salah seorang ketua” jelas Kiai Anizar, salah seorang Pimpinan Pondok Tazakka.

Baca juga: Menkominfo: Stop Konten Negatif di Sosmed

Acara Silaturahim dan Buka Puasa Bersama itu dihadiri sekitar 3.800 peserta dari semua elemen organisasi kemasyarakatan, seperti NU, Banser, Muhammadiyah, Kokam, Kiai-kiai Muda Jawa Tengah, FKPPI, FPI, Pemuda Pancasila, Srikandi, HNSI, Pagar Nusa, Gojukai, LBH Lindu Aji, GMBI, Barisan Roban dan beberapa komunitas lainnnya.

Selain itu Bupati Batang dan Forkompimda, santri dan walisantri dari 21 provinsi, marbot, muadzin dan imam masjid, tokoh masyarakat, ormas-ormas dan masyarakat juga hadir dalam acara ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI