Menkominfo : Bukan Regulasi Tetapi Formula Tarif Data

Telset.id, Jakarta – Operator seluler di Tanah Air kembali menabuh genderang persaingan pada tarif data. Sejumlah operator menggelar berbagai jurus membentot perhatian masyarakat dengan menawarkan tarif data yang murah meriah.

Hal ini yang menjadi pemicu Indosat Ooredoo telah melayangkan surat kepada Kementrian Komunikasi dan Informatika juga ke Komisi Pengawasan Usaha (KPPU) agar pemerintah turun tangan mengatur tarif batas bawah internet lantaran pendapatan Yield data operator telekomunikasi terus dari tahun ketahun.

Menanggapi surat yang dilayangkan operator Indosat ooredoo, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, pemerintah harus berada di titik optimal dalam melihat kepentingan industri telekomunikasi dan masyarakat sehingga ada keseimbangan.

“Harus ada kompetisi sehingga masyarakat mendapat opsi produk maupun layanan,” kata Chief RA (panggilan akrab).

Lebih lanjut Chief Ra mengatakan, yang jelas saya tidak menetapkan floor price tetapi membuat formula tarif data yang memungkinkan operator masih mendapat ruang untuk bermanuver dalam berkompetisi,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama Komisioner BRTI (Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia) Ketut Pribadi menyatakan, pihaknya akan segera mematangkan formula tarif sesuai amanat pasal 28 UU no.36 tahun 1999 tentang telekomunikasi.

“Kami masih membahas internal, bulan depan akan mengumpulkan operator, dan kira-kira dalam 3-4 bulan Peraturan Menteri (PM) tentang formula tarif data akan keluar,” kata Ketut.

Dalam menyusun formula tarif tersebut terdiri dari biaya elemen jaringan (network element cost) ditambah biaya aktivitas layanan retail (retail services activity cost) dan profit margin. Artinya, PM 9/2008 akan segera diperbarui untuk mengakomodir layanan data.

Seperti diketahui Indosat Ooredoo telah mengirimkan surat resmi kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, yang meminta pemerintah menerapkan tarif batas bawah layanan Data. Indosat beranggapan sudah waktunya pemerintah campur tangan untuk menyelamatkan keberlangsungan industri telekomunikasi.

Dalam suratnya, President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli  menyampaikan kondisi persaingan usaha di sektor telekomunikasi, terutama layanan data atau Internet sudah lama berada pada situasi persaingan usaha tidak sehat.

Menurut Alex, operator terjebak dalam perang tarif yang berbahaya, karena harga layanan data di Indonesia sudah sangat rendah dan jauh di bawah harga layanan sejenis di negara lain. (MS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI