Telset.id, Jakarta – Elon Musk kembali membuat gebrakan dengan langkah terbarunya terhadap OpenAI dan Microsoft. Pengacara Musk telah mengajukan gugatan terhadap kedua entitas tersebut, menuduh mereka melakukan praktik anti-persaingan dan mendesak penghentian transformasi OpenAI menjadi perusahaan yang mencari keuntungan.
Gugatan dari Elon Musk ini juga mencakup tuduhan bahwa perubahan model bisnis OpenAI melanggar misi awalnya sebagai organisasi nirlaba yang berfokus pada kepentingan kemanusiaan.
Dalam dokumen yang diajukan di pengadilan federal California, Musk tidak hanya menyasar OpenAI, tetapi juga tokoh-tokoh penting di balik perusahaan tersebut, termasuk CEO OpenAI Sam Altman, Presiden Greg Brockman, dan beberapa pihak lain yang terhubung dengan Microsoft.
BACA JUGA:
- Elon Musk Tambahkan Nama Microsoft dalam Gugatan Terhadap OpenAI
- Elon Musk Tiba-tiba Mau Bikin Video Game Lewat Startup xAI
Musk mengklaim bahwa OpenAI dan Microsoft telah menggunakan hubungan strategis mereka untuk menghalangi investor mendukung perusahaan pesaing, seperti xAI, perusahaan kecerdasan buatan milik Musk.
Gugatan tersebut menyatakan bahwa OpenAI telah menyimpang jauh dari misinya. Perubahan dari organisasi nirlaba menjadi entitas yang berorientasi pada laba dituduh telah dipenuhi dengan praktik anti-persaingan, termasuk “jual-beli kepentingan pribadi yang merajalela.”
Menurut Musk, ini tidak hanya merugikan dirinya secara langsung tetapi juga berdampak buruk bagi masyarakat luas, terutama dalam hal akses yang adil terhadap teknologi AI yang netral dan bermanfaat.
Langkah hukum ini bukan yang pertama kali dilakukan oleh Musk terhadap OpenAI. Pada awal tahun 2024, ia mengajukan gugatan serupa tetapi kemudian mencabutnya sebelum kembali mengajukan tuntutan baru pada bulan Agustus.
Dalam mosi terbarunya, Musk menambahkan Microsoft sebagai terdakwa, menuduh perusahaan tersebut memperoleh keuntungan tidak adil melalui informasi sensitif yang memengaruhi persaingan.
Microsoft, yang diketahui memiliki investasi besar di OpenAI, diduga memanfaatkan pengaruhnya untuk menciptakan monopoli dalam pengembangan dan penerapan AI. Tuduhan ini mencakup strategi yang diklaim dirancang untuk menekan pendanaan pesaing potensial, seperti xAI, yang bertujuan menciptakan AI yang lebih etis dan transparan.
Juru bicara OpenAI telah membantah tuduhan tersebut, menyebut gugatan terbaru Musk sebagai “upaya berulang tanpa dasar.” Meski demikian, langkah ini menunjukkan bahwa Musk tetap teguh pada visinya untuk menjaga pengembangan AI tetap berada dalam kerangka yang berfokus pada kepentingan publik.
BACA JUGA:
- Elon Musk Targetkan Neuralink Implan Chip ke 1.000 Pasien di 2026
- Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin ‘Department of Government Efficiency
Gugatan ini menyoroti ketegangan yang terus meningkat di antara perusahaan-perusahaan teknologi besar yang bersaing dalam pengembangan AI. Bagi Musk, perjuangan ini tampaknya lebih dari sekadar persaingan bisnis, ia melihatnya sebagai upaya untuk mengembalikan AI ke jalur yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Apakah langkah ini akan membawa perubahan signifikan pada OpenAI atau justru memicu lebih banyak konflik? Hanya waktu yang akan menjawab.