Telset.id, Jakarta – Penetrasi pengguna internet di Indonesia sangat tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya pertumbuhan e-commerce dan juga media digital di Tanah Air. Terkait soal perkembangan media digital, banyak yang memperkirakan akan mematikan media konvensional. Benarkah?
Pertumbuhan Internet telah membuat perubahan di hampir semua bidang, termasuk di bisnis media. Kini banyak pebisnis di Indonesia yang sudah mulai melirik platform digital untuk mempromosikan usaha mereka.
Misalnya saja, iklan di beberapa media digital besar sudah mulai menyaingi jumlah iklan di televisi atau media konvensional lainnya. Namun, apakah lantas media digital akan mematikan media konvensional?
[Baca juga: Serius Kembangkan Taksi Terbang, Uber Gandeng NASA]
Menurut peneliti dari Universitas Gadjah Mada, BM Purwanto M.B.A.,Ph.D, pertumbuhan media digital di Indonesia memang sangat pesat. Namun dia berpendapat hal itu tidak akan mematikan media-media konvensional.
“Harus diingat, bahwa media konvensional memiliki interaksi human to human. Sedangkan media digital itu interaksinya machine to human. Ini dua hal yang berbeda,” ujar Purwanto saat memaparkan hasil riset Indosat dan UGM mengenai Mobile Internet di Indonesia, Jakarta, Kamis (9/11/2017).
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa manusia masih menginginkan adanya interaksi antara manusia dengan manusia. Hal ini tidak dapat dihindari oleh manusia manapun. Dan kelebihan inilah yang tidak dimiliki media digital.
[Baca juga: Snapchat Tutup? Evan Spiegel: Itu Cuma Hoax!]
“Kita masih ingin menyentuh teman kita. Kita masih ingin memegang kertas, membaca di atas kertas, menulis di atas kertas. Interaksi Human to Machine memang tetap akan meningkat, tapi interaksi human to human akan tetap ada,” jelasnya.
Dia juga mengatakan bahwa para pelaku bisnis juga masih berhati-hati dalam menginvestasikan iklan mereka di ranah digital. Namun, hampir dapat dipastikan jika dalam beberapa tahun ke depan, jumlah iklan di ranah digital akan terus meningkat. [NC/HBS]
