Mayoritas CIO Asia Terkena Dampak Digital

Telset.id, Jakarta – Bisnis di seluruh Asia tengah menghadapi ancaman yang datang dari para penantang digital seperti Uber dan Airbnb, tren baru yang membuat kewalahan para CIO (Chief Information Officer atau Direktur TI). Hal itu dikemukakan pada sebuah studi yang dilakukan oleh Logicalis (www.logicalis.com), penyedia solusi TI dan layanan TI terkelola internasional.

Survey Gobal CIO Logicalis 2016 melakukan polling terhadap 101 CIO di Asia dan 708 CIO mancanegara dan didapat hasil bahwa transformasi bisnis digital sedang berjalan pesat,  dengan 80% perusahaan di Asia sudah terdigitalisasi pada batas tertentu. Angka ini sedikit lebih tinggi dan tidak terlalu jauh berbeda dengan temuan global, yakni 73% perusahaan yang sudah terdigitalisasi.

“Hasil ini menunjukkan dengan jelas bahwa transformasi digital sudah memberi dampak besar pada organisasi dan kami melihat keputusan TI semakin terdistribusi ke seluruh lini bisnis daripada terpusat di TI saja. CIO akan harus bekerja lebih dekat dengan pegawai lini bisnis, yang sekarang sudah lebih cakap teknologi, untuk mengendalikan inovasi dan memberikan hasil usaha yang lebih baik,” ucap James Tay, CEO Logicalis Asia.

“Pada waktunya, kami melihat TI menjadi penyedia jasa internal dan peramu digital. CIO di Asia telah menunjukkan bahwa mereka telah mempersiapkan diri sebagaimana halnya rekan-rekan mereka di seluruh dunia, untuk menyambut transformasi dan membentuk ulang peran mereka.”

Lingkungan yang berubah pesat jelas memberikan tantangan yang besar bagi para CIO, demikian survey membuktikan. CIO contohnya, lebih sedikit melakukan pengawasan terhadap TI daripada sebelumnya – 41% (40% secara global) mengatakan bahwa mereka membuat 50% keputusan bahkan kurang.

CIO juga menghadapi ancaman lini bisnis teknologi pembelian tanpa melibatkan TI sama sekali. Proporsi terjadinya hal ini dilaporkan sangat sering atau seringkali terjadi pada sepertiga atau 37% CIO di Asia (39% di dunia).

Sebagai contoh, meskipun mayoritas CIO Asia yakni 84%nya, hampir sama dengan CIO global yakni 83%nya, melaporkan bahwa departemen lini bisnis sekarang merekrut orang-orang TI yang perannya ialah mendukung bisnis berfungsi spesifik seperti layanan perangkat lunak (software), aplikasi dan layanan awan (cloud) – departemen TI bayangan – CIO tampak merasa puas bekerja dengan mereka. Sekitar seperlima atau 21% (22% secara global) CIO bekerja dengan ‘departemen IT bayangan’ setiap harinya dan 43% melakukannya secara mingguan, dibanding dengan 41% CIO global.

Kombinasi antara IoT, TI terdistribusi dan fungsi aplikasi yang semakin menembus ke dalam inti bisnis, bersamaan dengan medan ancaman yang terus berkembang, bila semuanya digabungkan akan menjadi badai keamanan yang sempurna. (MS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI