Masalah Tesla Meluas ke Genteng Panel Surya

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Mungkin Dewi Fortuna masih setengah hati memayungi Elon Musk. Belum lama kelar menghadapi masalah dengan produksi sedan Model 3, kini Tesla dikabarkan menghadapi masalah serupa dengan produk anyar mereka genteng panel surya.

Menurut Reuters, seperti dilansir Engadget, Rabu (8/8/2018), karyawan dan mantan karyawan Tesla mengungkapkan saat ini terjadi masalah perakitan produk penghasil listrik itu.

Masalah ini ditambah tuntutan Elon Musk terhadap estetika genteng canggih itu, menjadi sebab tertundanya produksi.

Selain menimbulkan ketegangan dengan mitra mereka Panasonic, para pejabat juga bersuara lantang untuk melihat laba atas investasi negara yang signifikan di perusahaan pembuat mobil listrik terbesar di Amerika Serikat (AS) itu.

Baca juga: Panasonic Siap Beri Tesla Investasi Tambahan

Produk yang dinamakan Solar Roof itu diproduksi di pabrik Tesla di wilayah Buffalo, New York. Genteng penyerap panas ini dirancang agar terlihat seperti dan berfungsi sebagai atap biasa walaupun menghasilkan energi.

Menurut narasumber yang enggan diungkap jatidirinya, sejumlah kendala teknis telah menyebabkan penundaan produksi, seperti rencana desain Musk.

Salah satu sumber juga mengatakan bahwa penampilan estetik adalah titik kunci yang tidak selalu dipenuhi oleh Elon. Itulah masalah besar.

Sayangnya narasumber tersebut tidak mengungkapkan angka-angka produksi genteng panel surya saat ini. Tetapi penundaan yang tak jelas itu membuat Panasonic yang inisiatifnya bergantung pada komponen-komponen matahari, terpaksa mencari pembeli lain untuk menjual bagian-bagian yang telah dibuat mereka untuk Tesla.

Sedangkan menurut mantan karyawan Panasonic, perusahaan teknologi ini telah mengirimkan produk sel fotovoltaiknya dalam volume besar sebagai sampel kepada calon pembeli lain. Pastinya ini karena rendahnya permintaan dari Tesla.

Baca juga: Mobil Listrik Tesla Bakal Dilengkapi Fitur Game

Panasonic menolak berkomentar mengenai masalah ini, hanya menyatakan bahwa percaya Tesla akan menggunakan sel Panasonic ketika memasarkan genteng panel surya alias solar roof secara massal. Tapi tidak jelas kapan itu akan benar-benar terjadi.

Dalam pertemuan dengan investor pekan lalu, Musk mengatakan bahwa ratusan rumah sudah memiliki genteng surya, tetapi perusahaan itu kemudian mengklarifikasi bahwa estimasi Musk termasuk sistem yang sebagian telah dipasang atau dijadwalkan untuk dipasang.

Sementara menurut catatan negara, hanya ada 12 sistem atap Tesla yang beroperasi di California. Tesla saat ini menerima dukungan negara besar-besaran untuk proyek tersebut,

Dukungan tersebut termasuk US$ 350 juta atau setara Rp 5 triliun, untuk membangun pabrik dan US$ 275 juta atau Rp3,9 triliun untuk peralatan dan US$ 125 juta atau mencapai Rp1,8 triliun untuk biaya tambahan.

Sebagai imbalannya, perusahaan harus mempekerjakan 1.460 orang di Buffalo dan menghabiskan US$ 5 miliar atau mencapai Rp 72,1 triliun di negara bagian itu selama satu dekade.

Baca juga: Demi Bangun Pabrik, Tesla Rela “Cari Sumbangan”

Beberapa anggota parlemen khawatir penundaan itu membahayakan kemampuan Tesla untuk mempertahankan akhir dari kesepakatan, namun Tesla akan menghadapi denda sebesar US$ 41,2 juta atau setara Rp 594 per tahun jika itu terjadi.

Dalam sebuah pernyataan, Tesla mengatakan fasilitasnya sekarang mempekerjakan 600 orang dan di jalur yang benar untuk memenuhi semua komitmennya. [WS/HBS]

Sumber: Engadget

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI