Makin Mesra, XL & Indosat Bikin Perusahaan Patungan

Telset.id, Jakarta – Secara mengejutkan dua operator seluler XL Axiata dan Indosat Ooredoo menyatakan telah membuat perusahaan patungan (joint venture/JV). Perusahaan patungan ini telah dilaporkan ke otoritas pasar modal dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nama PT One Indonesia Synergy.

XL dan Indosat sebelumnya diketahui juga telah menjalin kerjasama untuk saling memanfaatkan jaringan atau network sharing MORAN (Multi Operator Radio Access Network). Nampaknya kerjasama dua raksasa telekominikasi Indonesia ini berlanjut, yang diwujudkan dalam bentuk perusahaan JV.

Dalam laporannya XL menyebutkan bahwa struktur permodalan dari PT One Indonesia Synergy adalah modal dasar sebesar Rp 10 miliar, modal ditempatkan Rp 2,5 miliar, dan modal disetor sebesar Rp 2,5 miliar. Sumber dana untuk aksi korporasi ini berasal dari kas internal kedua operator.

Di dalam perusahaan patungan ini, baik XL maupun Indosat Ooredoo akan berbagi saham masing-masing 50%-50%, atau masing masing mengantongi 1.251 lembar saham dengan harga per lembar sahamnya sebesar Rp.1.000.000.

Pembentukan perusahaan patungan ini diharapkan dapat memberikan jasa konsultasi untuk kolaborasi jaringan di masa mendatang. Perusahaan ini juga dibentuk dengan badan hukum yang terpisah, dan dijalankan para tenaga profesional.

Jika melihat penjelasan tersebut, maka itu artinya ke depan akan banyak potensi pengembangan jaringan yang digarap bersama oleh kedua operator tersebut melalui usaha patungan ini.

Untuk Efisiensi

Kedua operator berharap dengan adanya PT One Indonesia Synergy ini akan memberikan dampak efisiensi yang sangat signifikan bagi kedua perusahaan, terutama investasi untuk pembangunan jaringan.

President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli menjelaskan, bahwa tujuan pembentukan perusahaan patungan ini salah satunya adalah untuk memperkecil operational expenditure (opex) dan capital expenditure (capex) kedua operator.

Dia mengungkapkan, sekitar 70% komponen dalam opex dan capex adalah untuk jaringan dan juga untuk liaison. Seperti misalnya untuk tower, base transceiver stations (BTS), radio access network dan sebagainya.

“Dalam JV ini kami masih akan mengkolaborasi bentuk akhir kerjasama akan seperti apa. Kami akan lihat semua opsi yang ada untuk penghematan capex jaringan apakah nanti bentuknya kerja sama sharing jaringan atau apa,” jelas Alex.

Dia menargetkan pada tahun ini perusahaan patungan ini sudah bisa menjalankan fungsinya dan memberikan data opsi apa yang bisa mereka elaborasi bersama.

“Semakin banyak penghematan yang bisa dilakukan akan semakin baik dan kerja sama akan semakin erat. Sebab yang namanya kerja sama, bisa saja tidak langgeng ke depannya,” tambahnya.

Hal senada diungkapkan President Director & CEO XL Axiata Dian Siswarini. Menurutnya, kerja sama ini memang bertujuan untuk memperbaiki cost structure. Dalam usaha patungan ini juga akan dieksplorasi, wilayah mana saja bisa dilakukan kerjasama dalam hal jaringan.

“Bisa saja di luar Jawa dimana presensi Indosat dan XL Axiata kurang kuat. Dan bagi negara juga akan diuntungkan dengan skema kerja sama ini,” pungkas Dian.

Sebab, lanjutnya, mereka akan impor lebih sedikit untuk keperluan jaringan. Ini bukti bahwa operator siap dan berkomitmen untuk melakukan efisiensi jaringan. Tidak perlu setiap operator melakukan belanja asset. Cukup salah satu operator saja dan nantinya akan digunakan secara bersama-sama.

Dalam laporan keuangannya yang dikutip Telset.id, bahwa XL tahun ini menyiapkan Capex sebesar Rp 7 triliun, sementara Indosat Ooredoo menyediakan Capex sekitar Rp 6-7 triliun. [HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI