Telset.id, Jakarta – PT Hutchison 3 Indonesia atau lebih dikenal dengan Tri dipastikan batal merilis produk uang elektronik alias e-money karena terganjal oleh regulasi Bank Indonesia (BI). Lalu bagaimana dengan rencana yang sudah disusun berbulan-bulan sebelumnya?
Chief Commercial Officer Tri Indonesia Dolly Susanto mengungkapkan tiga minggu lalu BI mengeluarkan regulasi baru mengenai lisensi untuk membuat e-money, yang mempersyaratkan 51 persen harus warga negara Indonesia atau perusahaan lokal. Aturan ini sontak mengganjal rencana Tri untuk merilis e-money karena merupakan Perusahaan dengan Modal Asing (PMA) asal Thailand.
“Kami secara sekarang belum dapat (lisensi e-money). Enggak bisa dikeluarin karena dari BI tiba-tiba keluar peraturan itu. Jadi semua aplikasi sudah masuk tapi karena dari BI itu harus 51% perusahaan lokal atau individual lokal, kami memliki keterhambatan di situ jadinya,” tutur Dolly dalam acara peluncuran layanan #BayarPakaiPulsaTri di Jakarta, Selasa (3/7/2018).
Sebagai salah satu solusinya, lanjut Dolly, pihaknya bisa menggandeng partner Lembaga keuangan atau perusahaan lain yang sudah memiliki lisensi e-money dari Bank Sentral itu. Namun dia tidak mengungkapkan berapa kerugian yang didapat akibat adanya aturan anyar itu.
Baca juga: Langganan Aplikasi Streaming Premium dengan Pulsa Tri
Dia juga tidak mengungkapkan rencana lainnya apakan akan menggandeng mitra dari dalam negeri atau bahkan membatalkan rencana tersebut. Namun pada saat ini Tri meluncurkan layanan #BayarPakaiPulsaTri sebagai ganti sementara e-money yang belum sempat diluncurkan.
“Jawabannya tidak untuk sekarang. Bisa saja kami kolaborasi dengan partner yang sudah memiliki lisensi,” imbuh dia.
Kendati demikian, Dolly tetap berharap Tri bisa meluncurkan layanan e-money, walaupun tidak dalam waktu dekat. Alternatif layanan seperti membeli aplikasi premium atau berbayar tidak dengan kartu kredit, melainkan dengan pulsa yang ada, dinilai belum cukup untuk menciptakan market place baru.
Untuk itu dia membuka peluang kolaborasi dengan berbagai mitra untuk menambah aplikasi pada layanan anyar tersebut. Dia mengaku optimistis dengan program itu karena memiliki varian yang cocok dengan target pasarnya, yakni generasi milenial yang masih sekolah atau kuliah dan program itu bisa berubah setiap bulan.
Baca juga: 30 Juta Pelanggan Prabayar Tri sudah Registrasi SIM Card
“Pastinya kami berkolaborasi dengan berbagai partner dan silahkan mengkontak kami jika ingin berpartner dengan Tri. Target program kami tentunya 33 juta pelanggan Tri yang teregistrasi secara resmi. [WS/HBS]