Telset.id, Jakarta – Sepanjang tahun 2017 lalu, bisnis smartphone LG terus merugi. Perusahaan asal Korea Selatan itu disebutkan kehilangan USD 192,33 juta atau sekitar Rp 2,55 triliun sepanjang kuartal keempat di tahun 2017.
Diakui LG, masa sulit yang mereka alami disebabkan oleh kompetisi kuat yang diberikan oleh berbagai merk asal China, seperti Xiaomi, Oppo, Vivo, dan juga Huawei.
Para pemain China Itu disebut memberikan harga yang sangat kompetitif di segmen mid-end, yang membuat konsumen di pasar Asia tertarik untuk memilih mereka.
“Pasar yang menantang dan persaingan yang kuat dari merk asal China jadi faktor utama,” ungkap LG, seperti dikutip dari Tech Crunch, Sabtu (27/01/2018).
Meski mengalami kerugian di kuartal terakhir tahun 2017, sebenarnya LG Mobile berhasil menaikkan keuntungan mereka dari kuartal sebelumnya.
Menurut data yang dirilis mengungkap bahwa Lg di kuartal sebelumnya sudah merugi sebesar USD 331,37 juta atau Rp 4,4 triliun.
Hasil ini tentu seolah melengkapi rentetan hasil buruk yang didapat bisnis smartphone LG. Karena seperti diketahui, terakhir kali LG Mobile mendapatkan keuntungan yang cukup besar adalah pada kuartal pertama tahun 2015 silam.
Memang pada kuartal pertama tahun 2017, LG Mobile mendapatkan keuntungan. Namun itu tak besar, karena mereka hanya mendapatkan laba sebesar USD 3,2 juta atau setara dengan Rp 42 miliar.
Total penjualan yang diraih LG Mobile sepanjang tahun 2017 mencapai USD 10,52 miliar atau setara dengan Rp 140 triliun. Angka ini turun dibandingkan perolehan di tahun sebelumnya yang mencapai USD 11,71 miliar atau Rp 155,9 triliun.
LG Mobile sendiri saat ini pede dengan andalan barunya LG V30. Bahkan perusahaan satu negara dengan Samsung itu menyebutkan penjualan LG V30 dan seri smartphone flagship lainnya memberikan tren yang cukup baik. (FHP/HBS)
