Telset.id, Jakarta – HTC telah merilis laporan finansial kuartal II-2018. Hasilnya, pendapatan perusahaan semakin turun. Fakta itu kian menempatkan HTC di bibir jurang kebangkrutan.
Menurut GSM Arena, laporan kuartal II-2018 menyebut bahwa kesepakatan bisnis VR milik HTC dan Google menjadi satu-satunya bisnis yang membuat perusahaan asal Taiwan tersebut mampu bertahan.
Laporan itu menunjukkan bahwa HTC memperoleh pendapatan sekitar USD 220 juta atau setara Rp 3,3 triliun, anjlok 58 persen ketimbang perolehan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kerugian bersih per kuartal HTC dilaporkan sebesar sekitar USD 67,8 juta atau setara Rp 1,011 triliun. Kuartal II-2018 pun menjadi kuartal kesepuluh berturut-turut bagi HTC dalam merugi besar.
Baca juga: Keterpurukan HTC Sudah di Titik Nadir
Awal Juli 2018, 1.500 pegawai HTC dari divisi manufaktur di Taiwan kehilangan pekerjaan. HTC melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai upaya untuk memulihkan pendapatan per kuartal.
Baca juga: Rampingkan Unit Bisnis, HTC Pecat 100 Karyawan
Menurut laporan, pemecatan massal yang dilakukan oleh HTC juga merupakan upaya agar perusahaan bisa mendapatkan laba. PHK tersebut telah mengurangi sebanyak 22 persen dari seluruh pekerja HTC.
Pengurangan karyawan itu juga sebagai langkah untuk menata masa depan perusahaan yang lebih baik. Sebanyak 1.500 karyawan yang dipecat tidak termasuk 2.000 pekerja dari tim desain HTC yang pindah ke Google. [BA/HBS]
Sumber: GSMArena