Telset.id, Jakarta – Opera Software dikonfirmasi pada Selasa malam kemarin telah menerima tawaran akuisisi dari konsorsium perusahaan Internet China senilai USD 1,2 miliar atau sekitar atau Rp 16,1 triliun.
Grup konsorsium yang mengakuisisi Opera adalah perusahaan Kunlun dan Qihoo 360 yang didukung oleh grup investor Golden Brick dan Yonglian. Dalam keterangan resminya, pihak Opera mengatakan pihak pemegang saham dengan suara bulat menyetujui akuisisi.
“Kepemilikan oleh grup konsorsium baru akan memperkuat posisi Opera dalam melayani pengguna dan juga para rekanan lewat inovasi yang lebih hebat lagi, juga mempercepat rencana Opera untuk melakukan ekspansi dan mendorong pertumbuhan pengguna,” kata CEO Opera Lars Boilesen.
Selain terkenal lewat aplikasi browser, Opera juga bergerak di bidang layanan kompresi data dan periklanan. Meskipun tidak memiliki basis pengguna yang terlalu besar di platform desktop, namun Opera cukup banyak disukai pengguna ponsel sejak lama.
Opera banyak diandalkan oleh para pengguna ponsel karena kemampuannya untuk menghadirkan konten dalam ukuran kecil seperti kecepatannya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Opera terus berusaha untuk bertahan tetap eksis di tengah persaingan mobile browser yang kian tajam, dengan memperluas layanan kompresi ke dalam video, konsumen terbesar dari data pada perangkat mobile.
“Kami adalah raja kompresi, meskipun banyak perusahaan besar mencoba untuk datang setelah kami,” kata Boilesen kepada Re/code dalam sebuah wawancara tahun 2014.
Sementara itu, mewakili pihak konsorsium Cina, CEO Kunlun Yahui Zhou memuji merek dan teknologi Opera.
“Kunlun selalu menjadi pelopor dalam pertumbuhan internasional antara rekan Internetnya, dan China telah memperoleh pangsa pasar yang besar di Asia, Eropa dan pasar lainnya,” kata Zhou dalam sebuah pernyataan.
“Dengan menggabungkan Opera dengan Kunlun, Qihoo dan Golden Brick, konsorsium ini akan bersatu dan memperkuat posisi kepemimpinan kami di ranah internet internasional,” katanya.[HBS]