Kompak Anjlok, Ada Apa dengan Saham Perusahaan Teknologi?

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Pekan ini merupakan periode terberat bagi para investor teknologi. Saham FANG, begitu saham perusahaan-perusahaan teknologi biasa disebut, jatuh pada Senin (30/7/2018) waktu Amerika Serikat (AS). Padahal, secara kuartalan, kinerja mereka pun terpantau mengecewakan.

Mari tengok saham Facebook, Amazon, Netflix, dan Alphabet. Semuanya di zona merah pada perdagangan awal pekan ini.

Saham Facebook turun 3,7 persen, Netflix anjlok 4,7 persen, Amazon dan Alphabet melorot 1,5 persen. Apple tak mau kalah, mencatatkan penurunan saham di angka 0,5 persen.

Mengikuti nasib Facebook yang sahamnya melorot, Twitter dilaporkan mencatat penyusutan saham hampir 20 persen pada kuartal II-2018. Seiring penurunan saham, Twitter juga mengalami penyusutan jumlah pengguna.

Kalau Anda belum tahu, FANG adalah singkatan dari saham teknologi perusahaan teknologi berkinerja tinggi, yakni Facebook, Amazon, Netflix, dan Alphabet (sebelumnya dikenal sebagai Google). Selama sembilan tahun terakhir, mereka terkenal sebagai pemimpin perolehan saham di bursa AS.

Namun, lantai perdagangan kini benar-benar “licin” bagi mereka. Kamis (26/7/2018) lalu, Facebook bahkan mengalami hari terburuk sebagai perusahaan publik. Saham perusahaan Mark Zuckerberg melorot 20 persen atau sekitar USD 120 miliar dari nilai pasar seiring laporan memprihatinkan pada kuartal II-2018.

Facebook kehilangan pendapatan dan pengguna aktif menyusul kasus kebocoran data dan skandal berita palsu. Beruntung, Facebook tak sendirian dalam mengalami gejolak saham. Layanan streaming film Netflix juga terpuruk di Wall Street. Saham Netflix mengalami penurunan lebih dari lima persen. Total, saham Netflix anjlok 13 persen.

“Tak cuma FANG, tapi sekarang menjadi FAANG karena Apple ikut di dalamnya. Mereka sedang berada di bawah tekanan. Kami pikir saat ini terjadi katalis dengen pergeseran ke arah nilai dan valuasi penting,” kata ahli strategi ekuitas, Jefferies Steven DeSanctis, Senin waktu setempat, dilansir CNBC pada Selasa (31/7/2018).

Morgan Stanley juga meramalkan pergeseran ke arah nilai dan menunjuk industri tengah mengalami anomali. “Kami memandang pergerakan bursa pada Jumat (27/7/2018) sebagai tanda kelelahan pasar. Tren tersebut berpotensi berkelanjutan,” ujar Michael Wilson, ahli strategi ekuitas di Morgan Stanley, Senin waktu setempat.

Kamis (26/7/2018) lalu, secara umum Amazon memang masih meraih keuntungan, tetapi tetap kehilangan pendapatan pada laporan kuartal II-2018. Kepala strategi Goldman Sachs pun mengambil pandangan berlawanan tentang gejolak saham perusahaan teknologi. Ia mengatakan, apa yang telah dialami Facebook tidak perlu ditakuti investor.

Ia coba memberi catatan. Sepanjang tahun ini, sebagian besar saham FANG naik. Saham Netflix meningkat lebih dari 77 persen dari tahun ketahun, diikuti keuntungan 54 persen tahun ke tanggal oleh Amazon. Praktis, selama 2018, Facebook menjadi pecundang tunggal dengan penurunan nilai saham sebesar 4,6 persen.

https://www.cnbc.com/2018/07/30/investors-flee-high-growth-tech-stocks-after-disappointing-facebook-n.html

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI