Komdigi Siapkan Frekuensi 1,4 GHz untuk Perluas Akses Internet

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus berupaya meningkatkan kualitas dan jangkauan internet di Indonesia dengan fokus pada konektivitas yang bermakna melalui frekuensi internet 1,4 GHz.

Target utama dari frekuensi internet 1,4 GHz dari Kominfo ini adalah memastikan bahwa seluruh populasi, terutama sekolah dan universitas di Indonesia, sehingga sarana tersebut memiliki akses internet yang stabil dan berkualitas, seperti yang dikatakan Adis Alifiawan Plt. Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Digital, Kementerian Komunikasi dan Digital RI pada Senin (10/02/2025) di Jakarta.

“Salah satu langkah yang sedang disiapkan adalah pelepasan spektrum frekuensi 1,4 GHz untuk layanan Fixed Wireless Broadband. Teknologi ini akan difokuskan pada wilayah yang belum terjangkau oleh jaringan fiber optik agar dapat mempercepat penetrasi internet di berbagai daerah,” ungkapnya.

BACA JUGA:

Spektrum frekuensi 1,4 GHz dipilih karena memiliki keseimbangan antara jangkauan dan kapasitas jaringan. Dalam konteks infrastruktur telekomunikasi, daerah yang tidak memiliki fiber optik sering kali mengalami keterbatasan akses internet dengan kecepatan tinggi.

Fixed Wireless Broadband berbasis 1,4 GHz dapat menjadi solusi yang lebih cepat dan efisien dibandingkan harus membangun jaringan kabel serat optik yang memerlukan investasi besar dan waktu yang lama.

Namun, Adis menegaskan bahwa penggunaan frekuensi ini bukan untuk menggantikan jaringan fiber optik, melainkan sebagai pelengkap. Operator yang mendapatkan izin untuk menggunakan spektrum ini juga diwajibkan untuk melakukan network sharing, sehingga layanan internet bisa dijangkau oleh lebih banyak penyedia layanan.

Salah satu fokus utama pemerintah dalam program ini adalah memastikan bahwa harga layanan internet tetap terjangkau bagi masyarakat. Meskipun perluasan jaringan sering kali membutuhkan investasi yang signifikan, Kominfo berupaya agar biaya tersebut tidak membebani konsumen akhir.

Kolaborasi antara pemerintah, operator, dan vendor menjadi faktor kunci dalam keberhasilan proyek ini. Dengan sistem berbagi jaringan dan optimalisasi spektrum, operator tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar untuk membangun infrastruktur dari nol.

Selain itu, hal ini diharapkan dapat mendorong penurunan harga layanan internet tanpa mengorbankan kualitas jaringan.

Meskipun rencana pelepasan frekuensi ini sudah digagas sejak 2024, hingga kini masih terdapat beberapa kendala yang harus diselesaikan. Salah satu tantangan utama adalah skema insentif bagi operator agar mereka mau berinvestasi dalam jaringan Fixed Wireless Broadband. Selain itu, proses perizinan juga menjadi hambatan yang perlu diperjelas agar tidak menghambat implementasi di lapangan.

Menurut Adis, Komdigi terus berupaya mengatasi kendala-kendala ini agar proses pelepasan frekuensi dapat segera terealisasi. Jika hambatan ini bisa diselesaikan dalam waktu dekat, maka masyarakat di daerah terpencil yang selama ini sulit mendapatkan akses internet akan segera merasakan manfaat dari teknologi ini.

Pelepasan spektrum frekuensi 1,4 GHz oleh Kominfo merupakan langkah strategis untuk mempercepat pemerataan akses internet di Indonesia, khususnya di wilayah yang belum memiliki jaringan fiber optik. Teknologi Fixed Wireless Broadband yang memanfaatkan spektrum ini dapat menjadi solusi bagi sekolah, universitas, dan masyarakat luas dalam mendapatkan layanan internet yang lebih baik.

BACA JUGA:

Namun, keberhasilan implementasi frekuensi ini sangat bergantung pada kesiapan ekosistem, insentif bagi operator, dan regulasi yang mendukung. Dengan strategi yang tepat, frekuensi 1,4 GHz tidak hanya akan meningkatkan penetrasi internet, tetapi juga memastikan bahwa layanan yang diberikan tetap berkualitas dengan harga yang terjangkau. [FY/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI