Telset.id, Jakarta – Perseteruan antara Qualcomm dan Apple terkait pelanggaran hak paten chipset berpotensi menimbulkan larangan impor beberapa seri iPhone. Qualcomm meminta kepada Komisi Perdagangan International (ITC) untuk melarang impor iPhone.
Selama ini, iPhone memang memiliki chipset besutan Intel yang notabene adalah rival Qualcomm. Dalam persidangan di Washington DC pada Jumat (15/6), staf ITC mengatakan bahwa Apple melanggar hak paten Qualcomm terkait teknologi penghemat daya baterai.
Namun Apple membantahnya dan berpendapat bahwa hak paten Qualcomm tidak valid. Oleh karena itu, Apple meminta agar hakim tidak melarang impor iPhone berbasis chipset Intel, karena akan terjadi monopoli di bisnis modem di Amerika Serikat.
Monopoli tersebut diproyeksi mendorong Intel keluar dari bisnis modem. Apple mengatakan Qualcomm mematok harga terlalu tinggi untuk hak paten teknologi dasar di ponsel.
Baca juga: Apple Tendang Qualcomm Demi Intel?
Apple pun kabarnya tak mau melanjutkan pembayaran royalti hak paten sampai kesepakatan yang lebih baik tercapai dengan pihak Qualcomm.
Sementara Qualcomm secara selektif menegaskan hak patennya untuk menargetkan hanya ke produk Apple yang menggunakan chipset Intel.
Kendati begitu, tuduhan pelanggaran paten akan berlaku sama untuk produk Apple yang menggunakan chipset buatan Qualcomm.
Baca juga: Qualcomm Larang Apple Jualan iPhone di China
Sebuah laporan baru dari Fast Company menyatakan bahwa tahun ini Apple masih akan memakai chipset bikinan Qualcomm. Apple baru akan total memakai chipset Intel pada 2019.
Menurut Phone Arena, Intel sebenarnya telah bekerja sama dengan Apple dalam beberapa tahun terakhir. Namun, Qualcomm nyatanya tetap menerima bagian dari bisnis yang dijalankan oleh Tim Cook dan kawan-kawan.
Dalam dokumen perjanjian, Apple sejatinya akan total menggunakan perangkat Intel pada tahun ini. Akan tetapi, Intel tak sanggup memenuhi ketersediaan stok yang diinginkan oleh perusahaan yang berbasis di Cupertino itu.
Baca juga: Qualcomm Masih Suplay Chipset untuk Apple, Lalu Intel?
Walhasil, selama 2018, Apple bakal menerima pasokan chipset dari Intel sebesar 70 persen. Sisa chipset sebanyak 30 persen akan digarap oleh Qualcomm dengan opsi tambahan jika Intel tak sanggup memenuhi stok. [SN/HBS]
Sumber: Reuters