Telset.id, Jakarta – Pemerintah China dikenal sangat ketat dalam memutuskan mana yang boleh dan tidak untuk diakses oleh lebih dari satu miliar penduduknya secara online. Jika beberapa waktu lalu larangan diberlakukan untuk game AR, dimana Pokemo Go menjadi salah satu contohnya, kini giliran toko aplikasi yang dikontrol ketat oleh Pemerintah.
Menurut New York Times, Badan Administrasi Cyber China (Cyberspace Administration China) telah memutuskan bahwa toko aplikasi harus mendaftar pada pemerintah untuk terus beroperasi secara legal di negara ini. Langkah ini akan berlaku mulai 16 Januari, sebelum akhirnya bisa diketahui seberapa ketat pemerintah akan mengawasi area ini.
Sebuah pemberitahuan dipublikasikan CAC melalui situs resminya, mengatakan bahwa tindakan ini dilakukan untuk melindungi pengguna. Ini menyusul beberapa pendapat yang mengatakan bahwa banyak aplikasi telah ditemukan menyebarkan informasi ilegal, melanggar hak-hak pengguna atau mengandung risiko keamanan.
Dengan adanya kewajiban mendaftar, pemerintah akan lebih jelas untuk melihat siapa yang bertanggung jawab untuk setiap toko aplikasi tertentu, dan pemerintah dapat mengambil tindakan yang layak jika sebuah aplikasi atau app store melanggar hukum.
Pasar toko aplikasi di China sendiri memang bisa dibilang tidak biasa. Di sini kita bisa menemukan toko aplikasi iOS, namun dalam bentuk disanitasi untuk pengguna lokal. Sementara itu Android, yang merupakan sistem operasi paling populer di negara itu, ada tanpa Google Play store, yang diblokir oleh pemerintah China.
Di negara ini juga ada beberapa toko aplikasi pihak ketiga yang tidak resmi, semua dari berbagai kualitas. Ini sebagian besar dioperasikan oleh perusahaan lokal seperti Tencent, Baido, Qihoo 360, Xiaomi, dan Alibaba.
Nah, banyaknya toko aplikasi inilah yang membuat lebih sulit bagi Pemerintah China untuk melakukan kontrol. Mungkin undang-undang baru ini akan mengatasi permasalahan itu.[IF]
