Telset.id, Jakarta – Tiga bos perusahaan teknologi di Silicon Valley mulai ragu merealisasikan rencana kerja sama dengan pemerintah Arab Saudi. Semua gara-gara kasus pembunuhan terhadap seorang jurnalis Washington Post bernama Jamal Khashoggi.
CEO Google, Sundar Pichai, CEO Apple, Tim Cook; dan CEO Amazon, Jeff Bezos, merasa ngeri dengan dugaan kasus mutilasi terhadap Khashoggi.
Padahal, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman sebelumnya diagendakan melakukan kunjungan ke markas Google, Apple, dan Amazon.
Menurut informasi, pertemuan antara petinggi Google, Apple, dan Amazon dengan Pangeran Mohammed bin Salman merupakan bagian dari kunjungan pemerintah Arab Saudi ke Amerika Serikat. Mereka bakal membicarakan kemungkinan kerja sama bisnis di bidang teknologi.
Seperti dikutip Telset.id pada Jumat (19/10/2018), CNN melaporkan bahwa Google, Apple, dan Amazon akan berbisnis ritel dan pusat data di Arab Saudi. Namun, rencana itu dipertimbangkan lagi karena diduga Pangeran Mohammed bin Salman adalah otak pembunuhan Khashoggi.
Laporan menyebut, Apple sedianya akan membuka Apple Store di Arab Saudi. Sementara Amazon Web Service, bakal membuka operasional di negara yang sama. Bahkan, Amazon dikabarkan mulai membuka lowongan pekerjaan untuk merekrut sejumlah sumber daya manusia lokal.
Bagaimana dengan Google? Alphabet, induk perusahaan Google, tengah menempuh pembicaraan dengan perusahaan minyak raksasa Aramco untuk membangun pusat data di Arab Saudi. Namun, baik Apple, Amazon, maupun Google mulai berpikir ulang semua rencana itu.
Seperti diketahui, Khashoggi adalah jurnalis asal Arab Saudi yang hilang di kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018 lalu. Ia diduga tewas dimutilasi oleh 15 orang, yang tak lain merupakan sekelompok pembunuh suruhan Pangeran Mohammed bin Salman.
Kasus ini sedang menjadi isu penting dunia, yang bahkan mendorong Amerika Serikat ikut turun tangan. Sebab, sejak 2017 Khashoggi memilih tinggal secara aman di negeri Paman Sam, setelah kerap mendapat teror di Arab Saudi. Khashoggi selama ini kerap mengkritik sikap Pangeran Mohammed bin Salman. [SN/HBS]
Sumber: CNN