Telset.id, Jakarta – Samsung baru saja mengumumkan kondisi keuangan untuk kuartal ketiga 2016. Hasilnya tentu sangat mengecewakan karena sudah diprediksikan dari awal bahwa Samsung akan mengalami banyak kerugian akibat ‘bencana’ Galaxy Note 7.
Perusahaan pesaing Apple tersebut menjadi perusahaan asal Korea Selatan yang memiliki keuntungan terendah dalam delapan tahun terakhir karena divisi mobile mereka hanya mendapatkan keuntungan USD 87,8 juta atau Rp 1,14 triliun yang artinya turun sebanyak 96% dari waktu yang sama pada tahun lalu.
Selain itu juga keuntungan perusahaan secara keseluruhan pada kuartal ini adalah USD 4,5 miliar atau Rp 58,4 triliun yang artinya turun Rp 24,8 triliun dari kuartal yang sama di tahun lalu. Hal ini menjadikan Samsung menjadi perusahaan dengan keuntungan terendah dalam dua tahun terakhir.
“Bisnis di bidang mobile mengalami penurunan keuntungan secara signifikan pada QoQ (Quartal on Quartal) karena efek dari penghentian Galaxy Note 7,” jelas Samsung.
“Namun, pengiriman smartphone tetap stabil karena penjualannya yang terus berjalan pada perangkat flagship yakni Galaxy S7 dan S7 Edge, serta pertumbuhan yang stabil pada seri Galaxy A dan Galaxy J,” tambah Samsung dalam siaran persnya.
Perusahaan ini sangat berharap pada popularitas Galaxy S7 dan S7 Edge untuk meningkatkan keuntungan YoY (Year on Year) nantinya, selagi mereka melakukan pengembangan untuk smartphone flagship berikutnya di tahun depan. (FHP/HBS)