Kemkomdigi vs Konten Negatif: 1,3 Juta Situs Judi Online Ditutup dalam 6 Bulan

REKOMENDASI

ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Bayangkan ruang digital Indonesia sebagai sebuah kota besar. Setiap hari, jutaan warganya beraktivitas, berkomunikasi, dan bertransaksi. Tapi di balik kemajuan itu, ancaman kejahatan digital tumbuh subur bak jamur di musim hujan. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) baru saja mengungkap fakta mencengangkan: lebih dari 1,3 juta konten perjudian online berhasil ditangani dalam kurun waktu 6 bulan terakhir.

Data resmi yang dirilis Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menunjukkan betapa masifnya ancaman ini. Dari Oktober 2024 hingga April 2025, Komdigi mencatat 1.192.000 situs judi online dan 127.000 konten terkait di media sosial yang berhasil ditindak. “Angka-angka ini bukan sekadar statistik, melainkan cerminan ancaman nyata terhadap keamanan digital nasional,” tegas Meutya dalam acara penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI di Jakarta, Jumat (2/5/2025).

Strategi Baru Melawan Konten Ilegal

Komdigi tidak main-main dalam memerangi konten negatif. Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) menjadi senjata utama, mewajibkan platform digital menindak konten berisiko tinggi dalam 4 jam dan konten negatif lainnya dalam 24 jam. Kebijakan ini diperkuat dengan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak di Ruang Digital (PP Tunas).

“Pembangunan ruang digital yang sehat bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi kolaborasi seluruh elemen bangsa,” ujar Meutya. Pernyataan ini sejalan dengan upaya berbagai pihak dalam meningkatkan keamanan siber, seperti yang dilakukan Huawei dan BSSN melalui pelatihan keamanan siber untuk TNI AU.

Sinergi dengan BPK dan Capaian Positif

Kolaborasi antara Komdigi dan BPK RI menunjukkan hasil menggembirakan. Anggota III BPK RI, Akhsanul Khaq, mengapresiasi langkah progresif Komdigi yang telah menindaklanjuti 82,2% rekomendasi BPK—jauh di atas rata-rata nasional sebesar 75%. “Kami melihat komitmen kuat dari Komdigi dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan,” ujar Akhsanul.

Penyelesaian kerugian negara juga menunjukkan kemajuan signifikan, meski masih ada kasus yang perlu dituntaskan. Upaya ini sejalan dengan inisiatif Indosat yang menyiapkan pelatihan keamanan siber untuk 200 ribu orang, membuktikan bahwa perlindungan ruang digital membutuhkan kerja sama multipihak.

Kehadiran Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, dalam acara tersebut menegaskan keseriusan pemerintah. Dengan dukungan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama, Komdigi terus memperkuat pengawasan dan penegakan hukum digital untuk menciptakan ekosistem yang lebih aman.

Lalu, bagaimana masa depan keamanan digital Indonesia? Dengan ancaman yang terus berevolusi, inovasi seperti pelatihan keamanan siber oleh Fortinet di ITS menjadi krusial. Satu hal yang pasti: pertarungan melawan konten negatif masih panjang, tapi langkah Komdigi telah menunjukkan arah yang tepat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI

HARGA DAN SPESIFIKASI