Telset.id, Jakarta – Kemkomdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital) Republik Indonesia semakin aktif dalam memberantas dampak buruk judi online. Ini dilakukan melalui berbagai upaya yang melibatkan masyarakat secara langsung.
Dalam rangkaian kegiatan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Intiland Teduh dan SMA 92 Jakarta, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Viada Hafid, menyampaikan pentingnya peran keluarga dalam melindungi generasi muda dari ancaman judi online yang kian marak di dunia digital.
Dalam diskusi bertajuk Literasi Digital: Pencegahan dan Penanganan Judi Online di Lingkungan Masyarakat, Meutya Hafid menekankan bahwa pengawasan keluarga, khususnya dari para ibu, sangat krusial untuk membentengi anak-anak dari pengaruh negatif perjudian daring, seperti yang dilansir dari keterangan resminya.
BACA JUGA:
- DPR RI Geram Apple Minta Tax Holiday 50 Tahun, Usul Blokir iPhone!
- Intip Profil Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital Terbaru
“Alat pengawasan teknologi saja tidak cukup. Keluarga, terutama para ibu, adalah lapisan pertama dalam melindungi anak-anak dari dampak buruk judi online,” ujar Meutya dengan tegas.
Bahaya judi online bukan sekadar persoalan pribadi; fenomena ini telah menghancurkan keluarga dan menimbulkan ketidakstabilan sosial. Meutya mendengarkan berbagai keluhan dari masyarakat, terutama ibu-ibu yang keluarganya terdampak secara langsung.
Beberapa di antaranya berbagi cerita tentang hilangnya kontrol keuangan keluarga akibat judi daring, hingga masalah sosial yang menyertai kecanduan ini. “Judi online merusak fondasi keluarga dan kehidupan masyarakat. Negara harus hadir dengan tindakan tegas dan mendengarkan aspirasi masyarakat,” tambahnya.
Kemkomdigi terus memperluas Program Literasi Digital yang bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan internet yang bijak dan menghindari risiko seperti judi online dan pinjaman online ilegal.
Program ini dirancang untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar, ibu rumah tangga, dan kelompok rentan lainnya, agar lebih sadar terhadap ancaman digital dan mampu melindungi diri serta keluarga dari dampak negatifnya.
Kunjungan ke SMA 92 Jakarta juga menjadi momen penting bagi Kemkomdigi untuk memperkenalkan Program Tematik Academy, yang memberikan pelatihan tentang keamanan siber bagi siswa SMA dan tenaga pendidik.
Program ini dirancang agar generasi muda memiliki pemahaman yang kuat terkait keamanan digital, sehingga mereka dapat menghindari kejahatan siber seperti judi online yang dapat merugikan mereka secara sosial dan ekonomi.
Inisiatif ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tokoh masyarakat, hingga sektor swasta. Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat, seperti Inspektur Jenderal Kemkomdigi Arief Tri Hardiyanto, Dirjen Aplikasi Informatika Hokky Situngkir, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Prabu Revolusi, Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi, dan Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
BACA JUGA:
- Cegah Hoax Pilkada 2024, Kemenkominfo Bentuk Satgas Bersama!
- Gandeng Meta dan Google, Kemenkominfo Tingkatkan Pemberantasan Judi Online
Kemkomdigi berkomitmen untuk menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat bagi masyarakat Indonesia. Melalui upaya kolaboratif dan pelibatan masyarakat, pemerintah menegaskan posisinya sebagai pelindung dan pendengar aspirasi masyarakat dalam menghadapi ancaman judi online dan berbagai risiko lainnya di dunia digital.