Telset.id, Jakarta – Baru-baru ini Kaspersky Lab meluncurkan Kaspersky Cybersecurity Index – sebuah indeks global pertama untuk mengukur tingkat ancaman siber yang dihadapi oleh pengguna internet saat ini.
Kaspersky Lab bersama-sama dengan B2B International telah melaksanakan survei online skala besar secara reguler di berbagai negara, dalam rangka mengevaluasi bagaimana pengguna internet berperilaku ketika mereka online, apa saja kekhawatiran mereka, isu-isu apa saja yang mereka hadapi dan bagaimana mereka mempertahankan diri terhadap kemungkinan ancaman.
Menurut data, saat ini hanya satu dari lima pengguna (21 persen) yang percaya bahwa dirinya merasa terancam oleh segala sesuatu dalam bentuk online. Pada saat yang sama, hampir sepertiga dari pengguna (29 persen) menjadi korban kejahatan penjahat siber (misalnya, 8 persen pengguna mengalami akun mereka diretas dan 22 persen pengguna mengalami perangkat mereka terinfeksi oleh malware).
Namun, hanya 60 persen dari pengguna yang menginstal solusi keamanan pada semua perangkat yang mereka gunakan untuk mengakses internet. Indeks menunjukkan bahwa, saat ini, banyak pengguna meremehkan ancaman cyber bahkan setelah bertatap muka langsung dengan ancaman tersebut. Sikap seperti ini jelas mempengaruhi aspek keamanan mereka.
Kami menciptakan Indeks ini untuk menarik perhatian pengguna, media dan vendor terhadap isu keamanan siber,” kata Andrei Mochola, Head of Consumer Business at Kaspersky Lab.
Saat ini banyak pengguna, kami percaya, yang tidak menyangka bahwa mereka akan berhadapan langsung dengan ancaman siber, sehingga mereka tidak menginstal solusi keamanan pada perangkat mereka dan berperilaku sembarangan saat online. Hal ini membuat mereka menjadi sasaran empuk bagi penjahat siber. Indeks mencerminkan hasil dari pendekatan ini: Hari ini, 29 persen pengguna telah terkena dampak dari ancaman online.
“Kami menghimbau semua pengguna internet untuk meningkatkan ketangkasan maya mereka dan mengadopsi pendekatan yang bertanggung jawab, baik untuk perlindungan mereka sendiri dan juga bagi orang-orang yang mereka cintai. Keamanan, kami percaya, harus dibagi,”ungkapnya. (MS)