Telset.id – Siapa sangka, raksasa semikonduktor yang sempat terpuruk ini berhasil membalikkan keadaan secara dramatis hanya dalam satu kuartal. Intel, perusahaan yang baru-baru ini melakukan PHK besar-besaran, justru melaporkan laba bersih fantastis senilai $4,1 miliar pada kuartal ketiga. Sebuah pencapaian yang kontras dengan kerugian $16,6 miliar di periode sama tahun lalu.
Hasil ini tentu mengagetkan banyak analis. Bagaimana mungkin perusahaan yang sempat diambang krisis bisa bangkit secepat ini? Ternyata, rahasianya terletak pada kombinasi mematikan: pemotongan biaya ekstrem dan serangkaian investasi strategis dari pemain-pemain besar dunia. CEO Lip-Bu Tan berhasil membawa Intel keluar dari kubangan dengan strategi yang terlihat jelas dalam laporan keuangan terbaru mereka.
Pendapatan perusahaan tumbuh $800 juta menjadi $13,7 miliar, melampaui ekspektasi Wall Street. Yang lebih mengejutkan, neraca Intel bertambah $20 miliar hanya dalam tiga bulan. Pertumbuhan eksplosif ini bukan datang tiba-tiba, melainkan hasil dari tiga investasi raksasa yang terjadi beruntun dalam periode singkat.
Trilogi Investasi Penyelamat
Agustus menjadi bulan penuh kejutan bagi Intel. SoftBank membuka parade dengan menanamkan $2 miliar, diikuti beberapa hari kemudian oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengambil langkah bersejarah dengan membeli 10% saham Intel. Hingga kini, $5,7 miliar dari total $8,9 miliar komitmen pemerintah telah cair ke kas Intel.
September semakin memantapkan posisi Intel ketika Nvidia membeli saham senilai $5 miliar sebagai bagian dari kesepakatan pengembangan chip bersama. “Tindakan yang kami ambil untuk memperkuat neraca memberi kami fleksibilitas operasional yang lebih besar,” ujar Tan dalam panggilan pendapatan perusahaan.
Ia menambahkan, “Saya merasa terhormat dengan kepercayaan yang diberikan Presiden Trump dan Sekretaris

