Telset.id, Jakarta – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara membeberkan nilai performa dari layanan Over the Top (OTT) yang beroperasi di Indonesia, berdasarkan jumlah konten negatif yang telah dihapus.
Ada 10 pemain OTT yang masuk dalam penilaian Kominfo, yakni Facebook, Google, YouTube, Twitter, Telegram, Line, BBM, Metube, Bigo Live, dan Live Me.
Untuk performa Facebook di tahun 2016 dinilai masih kurang memuaskan. Pasalnya, jejaring sosial milik Mark Zuckerberg itu hanya mampu menghapus 249 konten negatif, dari 501 konten negatif yang diminta Kominfo.
“Facebook di tahun 2016 hanya memenuhi angka 50% saja atau setengahnya,” kata Rudiantara, saat ditemui tim Telset.id di kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (07/03/2018).
Dia mengungkapkan, Facebook terkadang memiliki berbagai alasan tidak memenuhi permintaan Kominfo untuk menghapus konten-konten negatif di layanannya.
“Saat kami ajak untuk lakukan takedown, mereka (Facebook) suka berkelit mengatakan ‘Di Amerika kan harus dibawa ke pengadilan dulu’. Kata saya, kalian kan bisnis di Indonesia,” jelas pria yang sering disapa Chief RA itu.
[Baca juga: Tak Merespon, Alasan Utama Tumblr Diblokir]
Meski begitu, menurutnya, nilai raport Facebook di tahun 2017 mulai sedikit membaik. Dari 806 konten negatif, yang outstanding 277 atau 34%. Jadi konten yang dihapus sebanyak 529.
Sehingga secara total, sepanjang tahun 2016 dan 2017 Facebook telah menangani 778 konten negatif dari 1.307 konten yang bermasalah, dengan nilai outstanding (total konten negatif yang belum dihapus) sebesar 40%.
Selain Facebook, dia pun membeberkan performa layanan OTT lainnya seperti Google dan YouTube. Diungkapkannya, sepanjang tahun 2016 dan tahun 2017, dari 446 konten yang diminta untuk ditangani, hanya 260 saja yang dihapus dengan nilai outstanding sebesar 40%.
Sementara Twitter, dari 522.901 konten yang bermasalah sepanjang tahun 2016 dan 2017, tinggal tersisa 1.238 konten negatif saja yang belum ditangani. Karenanya, media sosial milik Jack Dorsey itu mendapatkan nilai outstanding sebesar 0,2% atau dinilai baik penanganannya.
Di kesempatan tersebut, Rudiantara juga memuji beberapa OTT lainnya, seperti Telegram, Line, BBM, Bigo Live, Live Me, dan juga Metube. Ia mencontohkan Telegram yang sejak diblokir tahun 2017 lalu, aplikasi tersebut telah bersih dari konten negatif.
Meski pada tahun 2016, dari 64 permintaan yang diajukan, aplikasi besutan Pavel Durov tersebut sama sekali tidak menggubrisnya. Alhasil, nilai outstanding yang diraih Telegram sepanjang tahun 2016 dan 2017 pun menjadi 37% dengan 64 permintaan yang tak dipenuhi.
[Baca juga: Dibanding Tumblr, Twitter Dinilai Lebih Kooperatif]
“Kita minta 110, dibersihkan semuanya. Telegram sangat kooperatif,” klaim Rudiantara.
Untuk Line, BBM, Bigo Live, Live Me dan Metube, Rudiantara menjelaskan bahwa kelimanya memiliki nilai outstanding 0% atau bersih dari konten bermuatan negatif.
“Line, Bigo, Live Me, BBM, Metube, itu cees semua,” puji Chief RA. (FHP/HBS)