Indonesia Bakal Jadi Lumbung Duit Instagram

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset,id, Jakarta – Aktifitas fotografi yang kian digandrungi seiring semakin masifnya penggunaan smartphone. Tren tersebut secara tidak langsung mengangkat popularitas Instagram. Bahkan Instagram diprediksi akan menjadi tambang duit bagi Facebook, dan Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang terbesar.

Instagram terus berkembang pasca diakuisisi Facebook pada tahun 2012 silam, dimana basis penggunanya terus semakin meningkat. Saat pertama kali diakuisisi, aplikasi berbagi foto ini hanya memiliki 30 juta pengguna. Kini, jumlah pengguna Instagram melonjak menjadi 400 juta pengguna pada September 2015.

Meningkatnya jumlah pengguna dan semakin bertambahnya pemasukan yang dikantongi Instagram, maka dapat dipastikan nilai perusahaan ikut terdongrak naik. Jika dulu Facebook membeli Instagram seharga USD 1 miliar atau setara Rp 13 triliun, maka kini nilai Instagram diyakini telah naik berlipat-lipat.

Menariknya, menurut data yang dikeluarkan Instagram, Indonesia disebutkan menjadi salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan jumlah pengguna Instagram paling signifikan.

Dari 100 juta pengguna baru, lebih dari setengahnya berasal dari Eropa dan Asia. Brasil, Jepang, dan Indonesia menjadi negara dengan jumlah pengguna paling banyak dan menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar bagi Instagram.

Menurut hasil kajian firma analis Credit Suisse Group AG, pendapatan Instagram pada kuartal pertama 2016 diperkirakan berkisar antara USD 572 juta hingga USD 3,2 miliar, atau setara Rp 7,5 triliun hingga Rp 42 triliun.

Perkiraan lonjakan pendapatan Instagram itu setelah melihat semakin banyaknya  perusahaan yang beriklan di Instagram dalam format video. Bahkan, menurut pimpinan analis Stephen Ju, ia yakin bahwa iklan TV di masa depan akan beralih ke Instagram.

Keyakinan itu muncul setelah melihat bahwa Instagram telah memberikan berbagai kemudahan bagi pengiklan. Seperti misalnya, proses monitor yang lebih jelas, harga yang semakin terjangkau, dan algoritma yang spesifik dalam membidik target pasar.

“Hal itu akan membuat brand-brand besar akan dengan mudah bermigrasi dari iklan TV ke Instagram,” kata Ju, seperti dikutip Telset.id dari Bloomberg. [HBS]

 

SourceBloomberg
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI