Telset.id, Jakarta – Jika berbicara mengenai teknologi open source, masyarakat Indonesia bisa dibilang masih sangat awam terhadap teknologi tersebut. Padahal, implementasi dari teknologi ini di Indonesia sudah sangat luas.
Country Manager PT Red Hat Indonesia Rully Moulany mengatakan, beberapa perusahaan di Indonesia sudah mengimplementasikan teknologi open source. Mulai dari perusahaan besar hingga perusahaan kecil atau startup.
[Baca juga: Impian untuk Tinggal di Bulan Semakin Dekat]
“Sekarang kalau kita lihat, perusahaan telekomuniaksi, perbankan, hampir tidak ada yang tidak menggunakan open source,” ujar Rully saat ditemui tim Telset.id selepas acara press conference Red Hat Forum 2017 di Hotel Fairmount Jakarta, Kamis (28/9/2017).
Hanya saja, masyarakat Indonesia masih kurang sadar bahwa teknologi ini ternyata sudah sering mereka gunakan. Bahkan, dikehidupan sehari-hari pun mereka sudah merasakan manfaat dari teknologi ini.
“Misalnya saat kita mengambil uang di ATM, atau melakukan transaksi M-Banking, ini kan sudah pakai teknologi cloud open source,” jelasnya.
Namun demikian, Rully mengatakan bahwa dia tidak hanya ingin melihat Indonesia sebagai negara yang hanya bisa menjadi pasar saja, tapi bisa mengadopsi teknologi open source dan mengembangkannya sendiri.
[Baca juga: Red Hat Forum Bahas Transformasi Digital di Indonesia]
“Kita ingin Indonesia juga bisa berkontribusi dalam membangun sistem open source. Jadi jangan hanya menjadi pasar saja,” ujarnya.
Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, masih ada tantangan yang harus dihadapi pelaku industri di Indonesia. Oleh karena itu, dia meminta dukungan berbagai pihak untuk membuat hal ini cepat terwujud. [NC/HBS]