Telset.id, Jakarta – Indonesia telah muncul sebagai mitra dagang terbesar kedua India di kawasan ASEAN. Begitupun dengan India yang merupakan salah satu mitra dagang terkemuka untuk ASEAN.
Kedua wilayah tersebut telah menunjukkan komplementaritas bagi bisnis untuk tumbuh dan berkembang. Perdagangan bilateral India-Indonesia telah mencapai US $ 24,10 miliar pada 2015-2016.
Untuk memperkuat hubungan dan komitmen antara India dan kawasan ASEAN, Telecom Equipment & Services Export Promotion Council (TEPC) yang merupakan dewan promosi dan layanan ekspor telekomunikasi India, dengan bangga mempersembahkan Expo ICT INDIA-ASEAN 2017 pada tanggal 6 dan 7 Desember 2017 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Indonesia.
Konferensi teknologi akbar di akhir tahun ini mendapat dukungan dari Departemen Perhubungan dan Telekomunikasi Pemerintah India, dan NASSCOM.
India – ASEAN ICT Expo 2017 akan menjadi platform untuk konvergensi teknologi dan pertukaran bisnis. Acara ini akan sangat membantu tidak hanya dalam meliput peluang jalur kredit yang diumumkan oleh Pemerintah, namun juga akan membantu perusahaan untuk membangun basis bisnis yang kuat di pasar negara-negara berkembang.
Fokus dari India – ASEAN ICT Expo 2017 adalah IT dan telekomunikasi – dua sektor yang merupakan tulang punggung bagi pertumbuhan suatu wilayah / negara manapun dan Indonesia telah menjadi salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia dalam adopsi dan komunikasi TIK teknologi.
Indonesia dengan cepat mengembangkan basis internet dan konektivitas broadband, pasar mobilitas jalur cepat serta proyek e-Government dancitizen-centrice. Hal ini membuat Indonesia menjadi pasar potensial untuk produk-produk telekomunikasi India dan memiliki permintaan yang bagus untuk proyek telekomunikasi.
Di sisi lain, India telah membuktikan kemampuannya di sektor TIK (teknologi informasi dan komunikasi). Negara ini juga diakui sebagai tujuan pilihan untuk produk dan layanan telekomunikasi dengan transfer teknologi produk telekomunikasi yang dirancang melalui litbang untuk kebutuhan negara berkembang.
Dengan permintaan domestik yang besar untuk peralatan telekomunikasi di India, perusahaan melalui inovasi dan R&D menciptakan produk kelas dunia untuk India dan juga pasar negara berkembang lainnya.
Konferensi dan pameran tersebut akan mempertemukan lebih dari 100 perusahaan dari India dan kawasan ASEAN dan menarik lebih dari 2000 pengunjung pameran. Acara ini akan menghadirkan pemangku kepentingan IT & Telecom dari India ke Network, Meet and Plan untuk pemenuhan impian ekonomi bekerjasama dengan Industri ICT ASEAN.
Bapak Manoj Sinha, Menteri Komunikasi India berkunjung ke Indonesia dan memimpin delegasi industri TIK India. Aruna Sundararajan, Sekretaris, Departemen Telekomunikasi, Pemerintah India juga akan hadir. Selain itu, 10 Menteri ICT di kawasan ASEAN juga diundang oleh Pemerintah India untuk hadir di India – ASEAN ICT Expo 2017.
Fokus India untuk memperkuat hubungan multifaset dengan ASEAN adalah hasil dari perubahan signifikan dalam skenario politik dan ekonomi dunia sejak awal 1990an dan pawai India sendiri menuju liberalisasi ekonomi. Pencarian India untuk ruang ekonomi menghasilkan ‘Look East Policy’.
India dan ASEAN mengamati 25 tahun Kemitraan Dialog mereka, 15 tingkat interaksi Tingkat Summit dan 5 tahun Kemitraan Strategis di tahun 2017. Tema perayaan ulang tahun perak dari Kemitraan Dialog ASEAN-India, “Nilai Bersama, Takdir Bersama”, dibangun di atas peradaban dan ikatan budaya yang telah mengikat negara-negara India dan ASEAN selama lebih dari seribu tahun. Line of credit sebesar US $ 1 MILIAR pada ‘DIGITAL CONNECTIVITY’ juga tersedia untuk ASEAN.
Berkat solusi game changer dari industri TIK India serta memanfaatkan Government of India Line of Credit yang tersedia untuk konektivitas digital ASEAN, Indonesia dapat menjadi proyek pertama yang menyegarkan ikatan bersejarah antara dua negara. Sebuah babak baru akan ditambahkan di sektor TIK antara kedua negara.
Ini akan menjadi transformasi besar dalam kehidupan masyarakat yang tinggal di Indonesia yang merupakan negara kepulauan, di mana mereka tidak hanya mendapatkan jangkauan jaringan seluler tapi juga e-education, e-health, wi-fi, dan e-governance.(MS)