Telset.id, Jakarta – Perkembangan bidang otomotif, terutama di bidang autonomous berjalan dengan sangat cepat. Berbagai perusahaan otomotif dan teknologi di seluruh dunia bekerja sama untuk mempercepat kehadiran mobil canggih tersebut.
Akan tetapi, pemerintah India nampaknya tidak setuju dengan teknologi ini. Bahkan Menteri Transportasi India Nitin Gadkari sedang mengkaji akan larangan mobil autonomous ada di India. Namun, apa alasannya?
Dikajinya larangan ini dikarenakan India takut akan angka pengangguran mengingkat. Pasalnya, saat ini banyak masyarakat India yang berprofesi sebagai supir.
“Kami tidak akan membiarkan mobil tanpa sopir di India. Saya sangat jelas mengenai hal ini. Kami tidak akan mengizinkan teknologi apa pun yang menghilangkan pekerjaan. Di negara tempat Anda memiliki pengangguran, Anda tidak dapat memiliki teknologi yang akhirnya menghasilkan pekerjaan orang lain” ujar Nitin seperti dikutip dari laman Ubergizmo.
Memang benar bahwa mobil aoutonomous akan menghilangkan kebutuhan akan supir taksi dan supir pribadi. Tapi pilihan akan dilarang atau tidaknya teknologi ini di India, diharapkan tidak menghambat penelitian di bidang tersebut.
Sebenarnya, penggunaan mobil aoutonomous tidak melulu memiliki dampak negatif. Dengan adanya teknologi ini, polusi dan penggunaan bensin fosil akan berkurang dikarenakan efisiensi teknologi tersebut dalam mengemudi yang lebih tinggi dari pada manusia.
Nah, bagaimana menurut Anda? Apakah Indonesia juga perlu melakukan pelarangan terhadap teknologi autonomous? [NC/MS]
