Telset.id, Jakarta – Masyarakat Indonesia dan juga masyarakat dunia sedang bersiap untuk kedatangan teknologi jaringan terbaru, yakni jaringan generasi 5 (5G). Oleh karena itu, Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) bersama Qualcomm menghadirkan sebuah seminar untuk menyambut jaringan 5G di Indonesia.
Ketua Umum Mastel mengatakan bahwa jaringan 5G memiliki benefit yang besar di segala bidang, termasuk di bidang ekonomi. Namun dia juga mengatakan bahwa Indonesia masih dihadapi oleh segudang masalah terkait kesiapan implementasi 5G.
“Jaringan 5G memiliki benefit yang besar bagi bidang perekonomian. Namun seperti yang kita ketahui, masih banyak masalah terkait jaringan 5G. Oleh karena itu, kita menggelar seminar ini,” ujar Kristiono saat membuka acara seminar yang dilakukan di Gedung WTC, Jakarta Selasa (15/8/2017).
Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia yang diwakili oleh Kepala Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Basuki Yusuf Iskandar yang menjadi salah satu pembicara di acara ini memiliki pandangan yang sama. Dia mengatakan banyak hal yang harus dipersiapkan demi menyambut jaringan 5G.
“Implementasi teknologi 5G di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari. Namun yang sekarang ini harus di utamakan adalah mencari solusi permasalahan jaringan yang ada di Indonesia,” ujar Basuki.
Di sisi lain, pihak Qualcomm sebagai salah satu perusahaan jaringan telekomunikasi juga angkat bicara. Dia menjelaskan bahwa jaringan 5G memiliki banyak keuntungan bagi perkembangan teknologi, baik industri maupun konsumen biasa.
“Jaringan 5G menawarkan banyak keuntungan, seperti latensi yang rendah, pengalaman pengguna yang konsisten, jaringan yang lebih cepat dan aman, dan lainnya,” ujar Senior Director and Head of Government Affairs, SEA, Taiwan and Pacific, Qualcomm International Inc. Julie G. Welch di acara yang sama.
Dengan acara ini, seluruh penyelenggara berharap Indonesia mendapat solusi untuk memperlancar masuknya jaringan 5G secara tepat waktu. [NC/MS]
