Telset.id, Jakarta – Amerika Serikat (AS) kini terlibat dalam ‘perlombaan’ dalam mengembangkan teknologi Artificial Inteligence (AI) dengan negara-negara maju lainnya. Saat ini AI telah dikembangkan oleh berbagai pihak, mulai dari agensi pemerintahan hingga perusahaan teknologi.
Namun seperti biasa, ada beberapa pihak yang menentang pengembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan itu. Salah satu yang paling vocal mengingatkan bahaya AI adalah Elon Musk, pemilik perusahaan raksasa teknologi Tesla.
Selain Musk, kini ada lagi sosok terkenal yang mengingatkan akan bahaya penerapan teknologi AI, yakni Hillary Clinton. Senator yang juga istri dari Presiden AS, Bill Clinton ini ikut mendukung apa yang dilakukan oleh Musk.
[Baca juga: Elon Musk: Hanya 10 Persen AI yang “Baik”]
Dalam sebuah wawancara, Hillary dengan gamblang mengatakan bahwa Amerika masih belum siap untuk menerima dampak dari AI. Bahkan dia mengatakan bahwa AI dapat menimbulkan efek terhadap bagaimana kita hidup, berfikir, ataupun berinteraksi antara manusia.
Wanita yang berkarir menjadi politisi tersebut juga mengungkapkan bahwa apa yang telah dilakukan oleh beberapa orang, seperti Bill Gates, Stephen Hawking, dan tentunya Elon Musk, dirasa berada di jalan yang benar.
“Mereka (Gates, Hawking, Musk) sudah menyuarakan risiko yang dapat ditimbulkan oleh AI,” ujar Hillary, yang Telset.id kutip dari laman Ubergizmo, Sabtu (25/11/2017).
[Baca juga: Kocak! Apple, Samsung, Motorola Saling Ejek Lewat Iklan]
Terakhir, Hillary juga menyebutkan bahwa dia akan membantu Musk untuk meyakinkan pemerintah agar menyediakan regulasi bagi perkembangan AI. Hal ini dilakukan agar perkembangan dunia AI dapat berjalan sesuai dengan nilai moril kemanusiaan.
Sebagai informasi, belum lama ini, Elon Musk baru saja memaparkan pandangannya terhadap dunia AI. Dia menyebutkan bahwa kesempatan AI tercipta menjadi baik hanya sekitar 10 persen saja. [NC]