Telset.id, Jakarta – Smartphone asal China sering dianggap sebagai produk “murahan”, dibandingkan merek-merek global seperti Samsung dan iPhone. Tapi anggapan itu mulai terkikis dalam beberapa tahun terakhir, karena smartphone China kini sudah “naik kelas”, baik dari sisi kualitas maupun harganya.
Anda tentu masih ingat, 10 tahun lalu ponsel-ponsel China atau sering diplesetkan sebagai “pocin” masih dicap sebagai ponsel murahan dengan kualitas rendah. Paling banter, smartphone China yang lumayan bagus akan dibilang kloningan atau meniru smartphone berharga mahal, seperti iPhone atau Samsung. Sebut saja misalnya Xiaomi yang dianggap penjiplak iPhone, atau juga Oppo yang meniru desain Samsung.
Tapi itu dulu, karena kesan “murahan” yang disandang smartphone China sudah mulai terkikis dalam beberapa tahun terakhir. Sudah banyak smartphone buatan China yang kini menawarkan kualitas yang tak kalah dengan merek-merek global. Dari sisi harganya, handset asal China juga sudah memiliki harga jual rata-rata yang meningkat, bahkan tak terlampau jauh dengan Samsung.
Memang tidak semua pabrikan asal China yang menjual smartphone dengan harga premium. Kalau Anda perhatikan, Xiaomi dan Meizu memang masih fokus masuk ke pasar low-end dan mid-range. Tapi vendor China lainnya seperti Oppo, Vivo, dan Huawei kini telah benar-benar meningkatkan harga jual rata-rata smartphone buatan China.
Menurut hasil survey terbaru yang dirilis Strategy Analytics, harga jual rata-rata smartphone China di Q3 2016 adalah USD 184. Sedangkan harga jual rata-rata smartphone Samsung di periode yang sama adalah USD 222. Sementara jika dibandingkan iPhone, harga jual rata-ratanya masih terpaut lumayan jauh, yakni USD 617, hampir 3x lipat dibanding pesaingnya di Android.
[Baca juga: Jungkalkan Huawei, Oppo Puncaki Klasemen Pasar Smartphone China]
Vivo menjadi produsen yang memiliki produk dengan harga rata-rata tertinggi jika dibandingkan dua kompatriotnya, Oppo dan Huawei. Seperti yang Anda lihat pada tabel di atas, harga jual rata-rata produk Vivo paling mendekati Samsung, yakni USD 218. Sedangkan Oppo sebesar USD 186, dan kemudian disusul Huawei sebesar USD 148 untuk periode yang sama.
Peningkatan harga jual smartphone high-end oleh ketiga vendor China ini tak lepas dari kesuksesan penjualan smartphone flagship mereka. Vivo sukses menjual Vivo XPlay 6, sementara Oppo meraup untung besar lewat Oppo R9, dan Huawei meraih sukses lewat Huawei P9.
Yang tak kalah menarik adalah bahwa Samsung tak mungkin menaikkan harga jual rata-rata produknya di tahun ini, untuk mempertahankan dominasinya sebagai pemimpin pasar yang secara perlahan telah digerogoti para pemain China.
[Baca juga: 7 Smartphone China Terbaik]
Samsung seperti memakan buah simalakama, karena jika mereka menaikkan harga jual rata-rata produknya, kemungkinan konsumen akan “kabur” ke smartphone China yang kini secara kualitas dan fitur yang ditawarkan tak kalah dengan Samsung. Well, mampukah Samsung membendung serbuan para pemain-pemain China? [HBS]