Telset.id, Jakarta – Setalah SoftBank Group Corp, yang dilaporkan hampir pasti berinvestasi US$500 juta atau mencapai Rp 7,6 triliun di Grab, kini giliran Microsoft yang disebut-sebut telah melakukan hal serupa. Tak hanya dana, raksasa teknologi ini bahkan siap berbagi teknologi dengan pesaing kuat Go-Jek itu.
Walaupun kabar investasi ini sudah terkuak, namun kedua perusahaan masih enggan mengungkapkan besaran dana yang dipindahkan dalam aksi korporasi tersebut.
Investasi ini sendiri sejalan rencana Grab yang ingin merain pendanaan hingga US$3 miliar atau sekitar Rp 45,6 triliun hingga akhir tahun ini.
Baca Juga : KPPU Singapura Denda Uber dan Grab Rp 141 Miliar
Raksasa ride hailing ini dilaporkan sudah mendapatkan US$ 2 miliar atau setara Rp 30-an triliun dari Toyota Motor Corp dan perusahaan keuangan, termasuk Vulcan Capital yang dikepalai mantan pendiri Microsoft Paul Allen.
Berdasarkan laporan Reuters, yang dilansir channelnewsasia, Selasa (9/10/2018), narasumber yang tidak diungkapkan jatidirinya memberikan bocoran bahwa Grab akan menyasar perusahaan di bidang keuangan dan strategi untuk menjadi investor mereka.
Perusahaan transportasi online asal Singapura ini sudah menggelar bisnisnya di 235 kota di 8 negara Asia Tenggara dalam enam tahun terakhir. Nampaknya Grab bakal bertranformasi menjadi salah satu grup teknologi konsumen terkemuka, yang memberikan berbagai layanan seperti antar jemput makanan, parcel, transfer uang elektronik, penjaman mikro dan pembayaran mobile, disamping bisnis utamanya ride hailing.
Menurut Grab, mereka akan berkolaborasi dengan Microsoft untuk mengeksplorasi teknologi pengenalan wajah, pengenalan foto dan teknologi penglihatan komputer untuk meningkatkan pengalaman dalam layanan mereka.
Contohnya adalah penumpang cukup mengambil foto lokasi mereka jika ingin memesan layanan. Nanti pengemudi akan mendapat alamat secara otomatis dari foto tersebut, sehingga langsung bisa menjemput.
Grab : Grab Klaim Kuasai 65% Pasar Transportasi Online Indonesia
Selain itu, dalam perjanjian kerjasama selama lima tahun itu, Grab juga berhak untuk mengadopsi teknologi platform cloud Azure untuk melakukan analitik data dan mendeteksi jika ada penipuan. [WS/IF]
Sumber: Channelnewsasia