Gelar Program SIC, Samsung Ajak Siswa Belajar Coding

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Samsung kembali menggelar program Samsung Innovation Campus (SIC) 2023/2024, yang kali ini telah memasuki Batch 5. Program ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan di bidang Coding & Programming, Internet of Things (IoT), dan AI.

Dalam keterangan resmi yang diterima tim Telset, diketahui setidaknya 504 peserta dari 126 tim yang lolos seleksi akan melanjutkan ke tahap ketiga, yaitu AI Product Development Bootcamp.

Sebagai informasi, program pelatihan keterampilan digital ini mencakup dua kategori peserta, yakni tingkat menengah atas (SMA, SMK, MA) dan mahasiswa (D3, D4, S1), yang akan berlangsung hingga 27 Juli 2024.

BACA JUGA:

Menariknya, program ini juga tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, tetapi juga memberikan edukasi tambahan melalui Career Development Program. Peserta akan mendapatkan pelatihan mengenai proses perekrutan, sesi wawancara, tes teknis, dan teknik presentasi, untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja dengan percaya diri.

Selain itu, Samsung memperkenalkan inisiatif baru berupa Digital Portofolio, sebuah galeri virtual untuk menampilkan proyek-proyek lulusan SIC yang dapat diakses oleh pihak industri yang mencari talenta digital.

Diungkapkan Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, program SIC tahun ini dirancang berdasarkan tren teknologi yang terus berkembang, khususnya AI.

“Pemanfaatan AI dalam pengembangan produk IoT akan membantu peserta menciptakan program, aplikasi, atau produk inovatif yang dapat menganalisis data dan membuat keputusan tanpa campur tangan manusia,” ungkap Ennita.

Lalu di tahap ketiga ini, peserta akan mendapatkan pelatihan intensif selama 140 jam tentang amplifikasi AI, termasuk Machine Learning dan Deep Learning. Proses pembelajaran dilakukan secara blended-learning, menggabungkan sesi tatap muka online setiap Sabtu dan self-learning melalui Learning Management System (LMS).

Dalam bootcamp ini, peserta juga dilatih untuk merakit prototype ciptaan mereka berdasarkan kurikulum Hands-on Prototype Samsung. Mereka dibekali dengan IoT kit lengkap yang terdiri dari microcontroller ESP32, breadboard, sensor udara, tactile switches, resistor, dan alat lain yang diperlukan untuk mengintegrasikan model AI dengan perangkat IoT.

Sementara itu, para peserta juga dilatih untuk melakukan pengujian atas prototype mereka dengan melibatkan masyarakat sebagai sampel produk. Semua komponen ini dirancang untuk mendukung proses pembelajaran dan eksperimen dalam bidang IoT, serta membantu peserta mengembangkan prototype berbasis AI yang inovatif dan aplikatif.

Joshua Phartogi, Lead Mentor of Samsung Innovation Campus Batch 5, menjelaskan bahwa peran mentor sangat penting dalam membantu peserta mengatasi berbagai tantangan.

Bagi yang belum tahu, Joshua merupakan sosok dibalik inovasi teknologi Automated Docking for Service Robots yang memanfaatkan kamera dan AI via QR Code untuk memperkirakan lokasi stasiun pengisian daya secara otomatis ketika baterai hampir habis.

“Ilmu dan sertifikasi tidaklah cukup, pengalaman juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan,” tegas Joshua.

Tahap ketiga program SIC ini juga mencakup seleksi semi-final pada tanggal 29-31 Juli 2024, di mana 80 tim terbaik akan dipilih untuk melaju ke babak final. Tim yang lolos akan diumumkan pada tanggal 1 Agustus 2024.

BACA JUGA:

Proses penjurian babak final akan melibatkan Samsung, KEMENDIKBUD, KEMENAG, dan mitra industri, untuk menentukan juara pertama, kedua, ketiga, serta pemenang kategori People Choice Award untuk masing-masing kategori peserta SMA dan universitas.

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI