Telset.id, Jakarta – Huawei kini telah menghadapi masalah di pasar Eropa karena pelarangan penggunaan teknologi konektivitas 5G buatannya yang diberlakukan berbagai pemerintah di berbagai negara di Eropa.
Sebagai informasi, Jerman adalah negara terbaru yang mempertimbangkan untuk melarang penggunaan teknologi konektivitas 5G milik Huawei dan ZTE di jaringan negaranya.
Lebih lanjut, menurut laporan Reuters, Kementerian Dalam Negeri Jerman menyarankan penghapusan perangkat keras penting dari produsen tersebut mulai dari tahun 2026, sekitar 3 tahun yang akan datang. Upaya ini juga perubahan besar bagi Jerman, yang sebelumnya mengabaikan permintaan AS untuk menjauhkan diri dari Huawei.
BACA JUGA:
- Jerman akan Larang Operator Pakai Teknologi 5G Milik China\
- Huawei Mau Fokus Bikin HarmonyOS untuk Jangka Panjang
Keputusan jerman ini juga bukan sekadar gertakan saja dalam perang teknologi yang sedang berlangsung antara China dan AS, karena hal ini akan memiliki dampak yang lebih luas. Karena, Jerman adalah mitra dagang yang paling penting bagi China untuk negara-negara Uni Eropa.
Sebanyak 65% infrastruktur 5G Jerman memakai komponen Huawei, menurut Janka Oertel, Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa. Perubahan ini akan dangat berdampak pada perekonomian di bidang bisnis telekomunikasi di Eropa.
Dalam wawancara terbaru dari Carsten Senz, seorang eksekutif Huaweri di Jerman, dikatakan bahwa teknologi Huawei telah dipakai Jerman selama bertahun-tahun tanpa ada masalah keamanan apa pun. Huawei hanya memperingatkan bahwa larangan ini akan meningkatkan biaya bagi operator telekomunikasi dan konsumen di Jerman.
Meskipun, argumen Huawei berfokus pada konskuensi ekonomi, Uni Eropa telah mendorong anggotanya untuk berhati-hati. Di tahun 2020, Uni Eropa merekomendasikan pembatasan atau pelarangan keterlibatan Huawei dalam peluncuran konektivitas 5G, dan hingga sekarang hanya sepertiga negara yang mengikut hal ini.
Industri telekomunikasi di Eropa telah terjebak di antara China dan AS. Namun, Huawei sangat berkontribusi dalam pengembangan 5G di Eropa sejak awal. Pada tahun 2019, hampir 60% kontrak 5G global Huawei dilakukan dengan operator Eropa.
BACA JUGA:
- Operator Finlandia Menunda Penjualan HP Xiaomi, Kenapa?
- Uni Eropa Mau Buat Aturan Baterai HP Bisa Dicopot Ganti Baru
Keputusan Jerman akan menjadi titik balik bagi arah konektivitas 5G di Eropa, dan jika Jerman sudah memberlakukan pelarangan, akan ada efek domino, untuk negara Eropa lainnya.