Gara-gara Persaingan Usaha, Apple Kena “Semprit” di Jepang

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Apple kembali dilanda masalah. Setelah dikabarkan akan dicecar oleh kongres Amerika Serikat (AS), raksasa teknologi ini dituding Komisi Persaingan Usaha (FTC) Jepang telah melanggar regulasi antimonopoli.

FTC Jepang menilai Apple melakukan monopoli dengan meminta operator seluler menjual iPhone secara murah, tetapi membebankan biaya bulanan tinggi. Melalui kebijakan tersebut, konsumen Apple jadi tidak memiliki pilihan.

Dilansir Engadget, Rabu (11/7/2018), FTC menyebut, di Jepang Apple memaksa NTT Docomo Inc, KDDI Corp, dan Softbank Group Corp untuk menawarkan subsidi dan menjual iPhone lewat potongan harga.

“Mengharuskan operator seluler untuk menawarkan subsidi untuk iPhone akan menghalangi operator menawarkan biaya bulanan yang murah dan menutup kompetisi,” kata FTC dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Kongres Bakal Cecar Apple dan Google soal Data Pengguna

FTC mengawasi penjualan Apple sejak 2016, meski belum mengenakan sanksi. Alasannya, Apple sepakat untuk mengubah kontrak dengan operator. Perwakilan Apple untuk Jepang belum berkenan mengomentari isu ini.

Selasa (10/7/2018), anggota kongres AS dikabarkan berencana memanggil bos Apple dan Google untuk bertanya tentang keamanan data pribadi pengguna. Sebelumnya, Senin (9/7/2018), empat anggota kongres dari Partai Republik mengirim surat kepada Apple.

“Kami akan menanyakan soal keamanan data pribadi pengguna. Kami ingin menyelidiki kemungkinan akses pihak ketiga ke data pengguna, khususnya rekaman suara dan informasi lokasi via iPhone dan Android,” tulis anggota kongres.

Dalam surat yang dipublikasikan, ada indikasi Apple dan Google menggunakan data pengguna secara ilegal, termasuk menggunakan informasi lokasi dan rekaman suara.

Sejumlah laporan menyebut bahwa ponsel iPhone dan Android dimanfaatkan oleh Apple dan Google untuk mengumpulkan data suara tanpa sepengetahuan pengguna.

Baca juga: Apple Bantah Terima Data Pengguna dari Facebook

Dilansir NY Post, Apple dan Google masing-masing memiliki kata kunci yang memungkinkan ponsel mendengar dan memproses suara pengguna, seperti misalnya “Ok Google” dan “Hey Siri”.

Ada pula dugaan aplikasi pihak ketiga punya akses untuk menggunakan data suara ketika pengguna mengetikkan kata kunci. Apple maupun Google belum berkomentar mengenai hal ini. [SN/IF]

Sumber : Engadget

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI