Telset.id, Jakarta – Meta, perusahaan teknologi di balik Facebook, Instagram, dan WhatsApp, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk melakukan perubahan besar dalam kebijakan internalnya, yang mana adanya PHK kepada karyawan dengan performa rendah.
Salah satu langkah ini tentunya menjadi perhatian, karena keputusan untuk memberhentikan karyawan dengan performa rendah. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg, berdasarkan memo internal yang bocor.
Dalam memo tersebut, CEO Meta Mark Zuckerberg menyatakan bahwa perusahaan akan meningkatkan standar manajemen kinerja. PHK kepada karyawan Meta dengan performa rendah akan lebih cepat diberhentikan melalui kebijakan yang disebut “performance-based cuts.”
BACA JUGA:
- Meta Ubah Aturan, Konten Bermuatan Politik Segera Hadir di Instagram dan Threads
- Agar Tak Meresahkan, Meta Blok Hashtag Berbau LGBTQ di Instagram
Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perusahaan dan memastikan bahwa hanya karyawan dengan kontribusi signifikan yang tetap bekerja di Meta.
Zuckerberg juga menambahkan bahwa meskipun kebijakan ini ketat, karyawan yang menunjukkan potensi perbaikan tetap memiliki peluang untuk dipertahankan.
Berdasarkan laporan, sekitar 5% dari total karyawan Meta diproyeksikan akan terkena dampak kebijakan ini. Selain itu, perusahaan berencana untuk merekrut talenta baru guna mengisi posisi strategis yang kosong.
Bagi karyawan di Amerika Serikat yang terdampak, pemberitahuan resmi akan dimulai pada 10 Februari 2025. Sementara itu, karyawan di luar AS akan diberitahu sesuai dengan jadwal yang berlaku di masing-masing wilayah.
Meta memastikan bahwa karyawan yang diberhentikan akan menerima pesangon yang kompetitif, sejalan dengan kebijakan PHK sebelumnya.
Kebijakan ini diambil untuk mendukung tujuan jangka panjang Meta di tahun 2025, yang disebut Zuckerberg sebagai tahun yang penuh tantangan. Perusahaan akan memusatkan perhatian pada pengembangan kecerdasan buatan (AI), kacamata pintar, dan inovasi di bidang media sosial.
AI dipandang sebagai elemen kunci untuk meningkatkan produk dan layanan Meta, sementara kacamata pintar dianggap memiliki potensi besar untuk mengintegrasikan dunia digital ke dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah ini menunjukkan komitmen Meta dalam berinvestasi pada teknologi masa depan yang dapat memperkuat posisinya di industri teknologi global.
Seperti kebanyakan perusahaan teknologi besar, Meta juga menghadapi tekanan untuk terus berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat. Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi biaya operasional tetapi juga memastikan bahwa sumber daya manusia perusahaan sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
Bagi Meta, fokus pada AI dan teknologi baru merupakan langkah logis untuk menjaga relevansi di pasar teknologi yang terus berubah. Namun, kebijakan PHK berbasis performa ini juga dapat memicu reaksi beragam dari karyawan, terutama terkait tekanan kerja dan keamanan kerja.
Dengan langkah ini, Meta tampaknya tidak hanya berusaha memperbaiki struktur internal tetapi juga mempersiapkan diri untuk bersaing di masa depan yang semakin didominasi oleh teknologi berbasis AI dan perangkat pintar.
BACA JUGA:
- Ngeri! Meta Digugat Lantaran Pakai Buku Bajakan untuk Latih AI
- Cegah Sextortion, Meta Rilis Fitur Anti Penipuan di Instagram
Meta akan PHK 5% karyawan dengan performa rendah pada 2025. Fokus utama perusahaan adalah AI, kacamata pintar, dan inovasi media sosial.