Djarot: Orang Mudah “Dicuci Otak” Lewat Media Sosial

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Indonesia kini sedang dipusingkan dengan banyaknya konten negatif yang berseliweran di media sosial. Fenomena ini sudah sangat mengkhawatirkan, karena sulit untuk dihentikan dan menjadi alat yang efektif untuk “mencuci otak” orang yang aktif menggunakan media sosial.

Menurut Plt. Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, konten negatif yang tersebar di media sosial mampu menghasilkan ketegangan sosial, tak hanya di lingkungan masyarakat, tapi juga lingkungan keluarga.

“Melalui media sosial, mudah sekali otak orang ‘dicuci’, sehingga perilaku seseorang bisa berubah,” kata Djarot saat menghadiri peluncuran program “XL NUsantara” di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Senin (22/05/2017).

Senada dengan Djarot, Ketua Umum PBNU, Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A. juga mengatakan bahwa masyarakat harus melawan orang-orang yang membuat konten negatif apalagi yang sudah mengesampingkan Pancasila.

“Kita harus lawan yang mengesampingkan Pancasila, tapi kita lawan dengan cara yang santun, cara yang pintar,” ujarnya.

NU sendiri baru saja bekerjasama​ XL Axiata untuk menggalakkan program “XL NUsantara”. Program tersebut berwujud Command Center yang berada di kantor pusat PBNU untuk mengawasi pergerakan konten di dunia maya, serta Smart Card yang merupakan kartu SIM untuk anggota NU yang disediakan oleh pihak XL.

[Baca juga: XL Gandeng PBNU Perangi Konten Negatif di Medsos]

“XL NUsantara itu jadi sangat penting. Dengan hal tersebut, NU bisa membumikan pancasila yang bisa merengkuh keanekaragaman dengan bentuk Bhinneka Tunggal Ika untuk menjaga keutuhan NKRI,” klaim Djarot. (FHP/HBS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI