Telset.id, Jakarta – Tesla dilaporkan sedang mencari dana sebesar USD 5 miliar atau sekitar Rp 72,4 triliun untuk membangun pabrik di Shanghai, China. Tesla berharap, dana tersebut bisa terkumpul dari “bantuan” para mitra lokal di China.
Seperti diketahui, CEO Tesla, Elon Musk pada bulan lalu telah mendapat persetujuan untuk membangun pabrik pertama di luar Amerika Serikat (AS). Karenanya, dengan bangun pabrik Tesla di China, diharapkan mampu melipatgandakan jumlah produksi kendaraan Tesla.
“Kami mengharapkan beberapa pendanaan berasal dari investor China. Meski begitu, kami tetap menerima sumbangan dari internasional, termasuk AS,” kata analis CFRA, Efraim Levy, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (03/08/2018).
Baca Juga: Bikin Mobil Listrik, Produsen Jerman Beli Aki dari China
Ada beberapa alasan bagi Tesla untuk membangun pabrik di Negeri Tirai Bambu tersebut. Salah satu di antaranya adalah, karena China merupakan pasar terbesar untuk kendaraan bertenaga listrik.
Analis memprediksi, penjualan kendaraan listrik di negara tersebut bakal dipercepat. Sebab, pemerintah China telah menargetkan bahwa masyarakat China seluruhnya akan menggunakan kendaraan listrik pada tahun 2030 mendatang.
Baca Juga: Keren! Perusahaan Ini Kirim Barang Pakai Mobil Listrik Modular
Bagi Tesla, yang sampai sekarang terus menghamburkan uang dan berjuang menghasilkan keuntungan, China adalah pasar utama dengan kontribusi sebesar 17 persen terhadap total pendapatan tahun lalu.
“Dalam jangka panjang, China akan menjadi pasar mobil yang paling penting bagi Tesla. Perusahaan ini akan menghasilkan lebih dari sepertiga dari pendapatannya di China,” kata analis NordLB, Frank Schwope.
Baca Juga: Saingi Uber dan Airbus, Rolls-Royce Bikin Taksi Terbang
Namun, setelah pengumuman Tesla membangun pabrik Shanghai, para analis ragu jika perusahaan itu akan mendapatkan modal. Itu karena, Tesla akhir-akhir ini terus mencatatkan kerugian. (SN/FHP)
