Telset.id, Jakarta – China telah berhasil membuat supercomputer dengan menggunakan teknologi chip dari negeri sendiri. Supercomputer tersebut diklaim sebagai supercomputer tercepat di dunia. China memiliki teknologi yang maju untuk membuat sistem tersebut tanpa adanya ketergantungan pada teknologi semikonduktor dari AS.
Sunway TaihuLight mengambil tempat teratas sebagai supercomputer tercepat setelah menggeser Tianhe-2 (yang juga dari China). Sumpercomputer ini mampu melakukan 93 quadrillion kalkulasi per detiknya (atau dikenal debagai petaflops) dan kira-kira lima kali lebih kuat daripada sistem tercepat milik AS yang kini berada di peringkat ketiga di seluruh dunia.
Supercomputer ini terdiri dari 41.000 chip yang masing-masing memiliki 260 core prosesor. Hal ini membuatnya memiliki total 10.650.000 core yang tentu sangat jauh dibanding supercomputer milik AS yang hanya terdapat 560.000 core di dalamnya.
Dalam hal memori, mesin ini hanya menggunakan 1.3 petabyte untuk keseluruhan mesin yang membuatnya lebih hemat energi karena hanya membutuhkan listrik 15.3 megawatt yang bahkan lebih kecil daripada Tianhe-2.
Menurut profesor University of Tennessee dan pencipta sistem pengukuran untuk supercomputer tercepat di dunia, Jack Dongarra, meskipun TaihuLight dibangun dari semikonduktor buatan lokal. TaihuLight merupakan sistem yang menggunakan prosesor yang murni buatan negeri mereka sendiri.
Sebagai informasi, superkomputer tercepat sebelumnya yaitu Tianhe-2 dibuat berdasarkan prosesor AS yaitu Intel. China memiliki rencana untuk meningkatkan kinerja dari Tianhe-2 tahun lalu, namun pada bulan April 2015, pemerintah AS memberikan larangan ekspor semua chip komputasi berkinerja tinggi ke China.
Departemen Perdagangan mengatakan bahwa ekspor teknologi tersebut adalah “tindakan yang bertentangan” untu keamanan nasional Amerika atau kepentingan asing, dan mereka menyarankan bahwa supercomputer China sebelumnya yaitu Tianhe-1A digunakan untuk “aktivitas peledak nuklir”.
Memang supercomputer yang dipikirkan oleh AS dan China tidak terlepas dari keamanan nasional dan penelitian ilmiah. Sistem seperti ini digunakan untuk berbagai tugas, termasuk untuk masyarakat seperti perkiraan cuaca dan desain produk.
Namun, mereka juga berguna bagi tugas yang lebih berisiko tinggi seperti persenjataan nuklir dan cybersecurity. Menurut pembuat TaihuLight, supercomputer ini digunakan untuk bidang manufaktur, ilmu kegidupan, dan pemodelan sistem bumi.
China telah berinvestasi pada chipset berteknologi tinggi dan supercomputer dalam beberapa tahun terakhir ini dengan efektif. Pada tahun 2001, tida ada supercomputer dari China yang masuk ke daftar 500 teratas di dunia.
Namun sekarang, ada 167 dari negeri tirai bambu ini yang lebih dari milik AS yaitu 165. Pengembangan TaihuLight ini adalah proyek pemerintah yang bertujuan untuk mengakhiri ketergantungan pada teknologi asing.[FHP/HBS]