Telset.id, Jakarta – Batal membeli Qualcomm pertengahan Maret lalu, tidak membuat Broadcom berhenti berupaya melebarkan sayap bisnisnya. Kini perusahaan asal Amerika Serikat itu mengakuisisi CA Technologies dengan mahar US$ 18,9 miliar atau mencapai Rp 272 triliun.
Aksi korporasi ini otomatis menambahkan bisnis perangkat lunak ke portofolio Broadcom. Akuisisi ini juga cukup mengejutkan dari sisi pembayarannya karena berbentuk uang tunai, dalam langkah memperluas jangkauannya ke dalam perangkat lunak
Broadcom optimistis CA Technologies akan menambahkan pendapatan berkali-kali lipat, sehingga menjadikannya perusahaan pemain yang lebih besar dan akhirnya bertansformasi jadi perusahaan yang fokus pada teknologi infrastruktur.
CA telah bertransformasi dari perusahaan perangkat lunak mainframe menjadi fokus pada DevOps serta aplikasi keamanan dan pembangunan.
Baca juga: Ini Alasan Qualcomm Tolak Pinangan Broadcom
Broadcom membayar 20 persen premi dari harga penutupan CA Rabu kemarin. Pemegang saham CA akan mendapatkan uang US$ 44,50 atau sekitar Rp 640 ribu secara tunai untuk setiap saham.
Dengan pembelian CA, Broadcom baru akan mendapatkan 28 persen dari pendapatan perusahaan perangkat lunak, mulai hari ini.
CEO Broadcom Hock Tan mengatakan CA Technologies akan menjadi blok bangunan penting dan perusahaan dapat memanfaatkan basis pelanggan baru yang besar.
Sedangkan CEO CA Mike Gregoire mengatakan kombinasi perangkat lunak dan pengetahuan alias knowhow semikonduktor Broadcom sangat menarik. Adapun dari sisi keuangan, Broadcom mengatakan CA Technologies akan mendongkrak penghasilan non-GAAP.
Baca juga: Broadcom Sodorkan Rp 1.644 Triliun ke Qualcomm
Perusahaan gabungan ini memiliki pendapatan tahunan sebesar US$ 23,9 miliar atau mencapai Rp 344 triliun dengan pendapatan diluar bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) yang disesuaikan sebesar US$ 11,6 miliar atau setara Rp Rp 166 triliun.
Menurut Broadcom, proses pembelian CA diperkirakan akan diselesaikan pada kuartal keempat tahun 2018. [WS/HBS]
Sumber: ZDNet