Telset.id, Jakarta – Bisnis rintisan alias startup menjadi fenomena umum belakangan ini. Tak hanya di Indonesia, geliat aksi pengusaha muda ini juga berkembang pesat hampir di seluruh dunia. Tapi seperti fenomena-fenomena lainnya, ternyata tak semua ceritanya berakhir manis.
Vice President Corporate Communications Telkomsel, Adita Irawaty mengungkapkan bahwa banyak kendala yang di hadapi pendiri startup teknologi ketika memasuki kompetisi di pasar bebas karena kualitas mereka masih “di bawah umur”.
Selain itu, lanjut Adita, banyak juga pendiri startup yang pada akhirnya galau karena perkembangan bisnisnya tak sesuai ekpektasi, sehingga pindah haluan model bisnis atau bahkan menjadi pekerja.
“Banyak pendiri atau pemilik startup yang kemudian galau, akhirnya jadi karyawan atau pindah haluan ke usaha lain,” ujar Adita dalam acara The Nexdev Talent Scouting 2018 di Jakarta, Senin (16/4/2018).
Baca juga: Telkomsel Ingin Dorong Startup Lokal Seperti di China
Kenyataannya, jumlah startup di Indonesia cukup banyak. Data yang dimiliki StartupRanking akhir oktober 2017 menyatakan Indonesia memiliki 1.559 startup, yang merupakan negara ketiga di dunia dengan jumlah usaha rintisan terbanyak di bawah Amerika Serikat dan India.
Walau secara kuantitas cukup banyak, namun kondisinya tidak semuanya baik. Bahkan cenderung menurun akibat salah kelola atau terkendala masalah lainnya. Untuk itu, kata Adita, pihaknya berupaya memfasilitasi startup unggulan supaya bisa bertahan dan berkembang lebih matang.
“Kami ingin bangun sustainability startup di Indonesia. Yang jelas, The nextdev adalah program sosial Telkomsel dan memfasilitasi membantu stratup yang ada di early stage. Kami harus mengisi gap yang harus dikembangkan supaya jadi startup lebih matang,” jelas Adita.
Supaya mengasah keterampilan para pengusaha muda tersebut, program The Nexdev akan berupa perpaduan antara intensif training, off line mentoring, workshop dan training.
Selain itu, Telkomsel selalu melakukan pemantauan secara berkala supaya menjamin adanya peningkatan kemampuan para peserta selama dan pasca mengikuti ajang kompetisi bergengsi tersebut.
“Kami siapkan enam mentor dengan keahlian dan spesifikasi beda-beda yang akan dipertemukan di hari terakhir. Jadi seleksinya akan cukup menantang supaya akan menghasilkan startup lebih baik,” imbuh dia.
Baca juga: Lewat NextDev, Telkomsel ‘Berburu’ Startup di Tujuh Kota
Pantas saja kompetisi ini akan berlangsung ketat, karena hadiahnya juga tidak hanya berupa uang, namun banyak yang lebih berharga seperti seed fund, investor, mentoring, knowledge, media publication, marketing, trip&experience.
Tahun lalu, empat pemenang kompetisi tersebut diajak mengunjungi Silicon Valley di Amerika. Tahun ini pemenangnya pastinya akan dibawa keluar negeri, namun negara tujuannya masih belum diungkapkan. [WS/HBS]