Telset.id, Jakarta – Sama seperti di Indonesia, pemerintah Tiongkok juga dipusingkan dengan masalah kemacetan lalu-lintas yang kian ruwet. Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan tersebut, salah satunya dengan membuat bus berukuran raksasa.
Tiongkok merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Pertumbuhan penduduk yang tinggi itu juga dibarengi dengan melonjaknya jumlah kepemilikan mobil yang mencapai 20 juta per tahun. Tak heran jika kemacetan lalu-lintas dan polusi udara menjadi masalah yang membuat pusing pemerintah Tiongkok.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan tersebut. Salah satunya yang paling menarik adalah dengan membuat sebuah bus raksasa yang mampu menampung ribuan penumpang dan bisa melaju tanpa terhambat kemacetan.
Bus raksasa ini didesain menyerupai terowongan. Dengan begitu, bus ini seperti bagaikan terowongan berjalan yang dapat menghindari kemacetan karena dapat melewati mobil-mobil lain yang ada di bawahnya.
Miniatur bus raksasa ini telah dipamerkan di pameran International High-Tech Expo ke-19 di Beijing. Para pengunjung pameran nampak sangat antusias melihat replika bus raksasa tersebut “mengangkangi” dan melahap mobil di miniatur jalanan. Bus raksasa itu diharapkan bisa menjadi masa depan transportasi publik di Tiongkok.
Bus raksasa ini setara dengan 40 buah bus dan mampu menampung 1.400 orang penumpang. Pemerintah Tiongkok akan menyiapkan dua jalur khusus untuk memungkinkan bus tersebut melaju dengan kecepatan 64km/jam. Sementara mobil-mobil yang bisa masuk “terowongan” bus ini memiliki tinggi maksimal di bawah 2,1 meter.
Bus ini juga ramah lingkungan, karena menggunakan tenaga elektrik. Bus raksasa ini bisa menghemat konsumsi bahan bakar tahunan sebanyak 800 ton, serta mengurangi emisi karbon hingga 2.500 ton. Biaya pembuatannya juga lebih murah dibandingkan membangun jalur kereta bawah tanah.
Pembuatan bus raksasa ini sedang diproduksi oleh perusahaan di Beijing bernama Transit Explore Bus. Rencananya bus ini akan mulai diujicoba di daerah Changzhou pada bulan Juli atau Agustus 2016.
Kalau nantinya bus raksasa ini sukses, siapa tahu Gubernur Jakarta, Ahok juga akan membelinya untuk mengatasi kemacetan lalu-lintas di Jakarta yang semakin kusut. [HBS]
