Arm Resmi Batalkan Lisensi Desain Chip ke Qualcomm

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Arm, perusahaan semikonduktor asal Inggris, telah meningkatkan perseteruannya dengan Qualcomm ke tingkat baru. Setelah dua tahun gugatan yang mengguncang hubungan kedua perusahaan, kini Arm secara resmi batalkan lisensi desain chip Qualcomm.

Menurut laporan dari Bloomberg, Arm telah mengirimkan pemberitahuan pembatalan 60 hari kepada Qualcomm. Jika dalam periode ini tidak ada kesepakatan yang dicapai, hal ini bisa berdampak besar pada keuangan kedua perusahaan dan operasional Qualcomm.

Qualcomm, seperti banyak perusahaan pembuat chip lainnya, sangat bergantung pada lisensi arsitektur dari Arm. Lisensi ini memungkinkan Qualcomm menggunakan kode komputer yang menjadi inti dari operasi perangkat lunak pada chip, termasuk sistem operasi.

BACA JUGA:

Tanpa adanya lisensi dari Arm ini, Qualcomm harus menghadapi potensi larangan penggunaan teknologi Arm, yang akan sangat mengganggu produksi dan penjualan chip mereka.

Perselisihan ini bermula setelah Qualcomm membeli Nuvia pada tahun 2021, perusahaan yang juga merupakan pemegang lisensi Arm. Namun, Arm berpendapat bahwa Qualcomm tidak memperoleh izin yang diperlukan untuk mengalihkan lisensi Nuvia. Menurut Arm, langkah ini melanggar kontrak, sehingga lisensi Nuvia dibatalkan.

Akibatnya, Qualcomm dilarang menggunakan teknologi Nuvia yang dikembangkan sebelum akuisisi. Teknologi Nuvia ini sangat penting karena digunakan dalam desain chip AI untuk PC, termasuk yang dibuat oleh Microsoft dan HP.

Jika Qualcomm gagal menyelesaikan masalah ini dalam batas waktu 60 hari, mereka harus menghentikan penjualan sebagian besar chip yang menghasilkan pendapatan sebesar $39 miliar, atau sekitar Rp616 triliun.

Qualcomm menuding bahwa tindakan Arm ini adalah taktik untuk menekan bisnis mereka dan menaikkan tarif royalti. Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa tindakan ini merupakan ancaman yang tidak berdasar dan bertujuan untuk mengganggu kinerja chip mereka yang terbaik.

Di sisi lain, Arm berargumen bahwa tindakan ini diperlukan untuk melindungi ekosistem teknologi yang telah mereka bangun selama lebih dari 30 tahun. Arm menegaskan bahwa Qualcomm telah berulang kali melanggar perjanjian lisensi, sehingga perusahaan semikonduktor ini terpaksa mengambil tindakan hukum.

Arm juga menyatakan bahwa mereka siap menghadapi persidangan pada bulan Desember dan optimis bahwa pengadilan akan berpihak pada mereka.

BACA JUGA:

Kasus ini menciptakan ketidakpastian besar di industri semikonduktor. Jika Qualcomm gagal mempertahankan lisensi mereka, ini tidak hanya akan memengaruhi pendapatan perusahaan, tetapi juga bisa mengguncang pasar teknologi global, mengingat pentingnya peran Qualcomm dalam memproduksi chip untuk berbagai perangkat. [FY/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI