Telset.id, Jakarta – Menyongsong hari jadinya yang pertama, startup pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Gadjian meluncurkan fitur absensi berbasis mobile yang diberi nama ‘Hadirr’.
Hadirr memungkinkan karyawan untuk mencatat kehadiran kerja mereka di berbagai lokasi yang telah disetujui oleh atasan atau admin HRD. Jam lembur dan klaim uang jalan (reimbursement) juga dapat dikelola langsung di Hadirr. Fitur-fitur ini diharapkan akan memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan-perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang, karyawan dengan mobilitas tinggi atau bekerja jarak jauh (remote).
“Pencatatan dan pengelolaan absensi menjadi masalah yang pelik bagi banyak perusahaan di Indonesia yang karyawannya tersebar di berbagai tempat. Jika dikelola secara manual, pencatatan absensi memakan banyak waktu dan rentan human error, sehingga merugikan perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Untuk menjawab masalah itulah kami meluncurkan Hadirr,” jelas Afia R. Afriati, co-founder dan CEO Gajian.
Hadirr saat ini telah diujicoba di beberapa perusahaan, salah satunya di sebuah perusahaan penyedia jasa dengan jumlah karyawan sekitar 10.000 orang.
Harga yang ditawarkan oleh Gadjian, menurut Afia, terhitung reasonable bagi pelaku bisnis UMKM. Untuk paket basic, harganya mencapai Rp 12.500 per karyawan per bulan. Sedangkan untuk paket premium, harganya Rp 20.000 per karyawan per bulan.
“Jika sebuah UMKM memiliki 50 karyawan dan mereka memilih paket premium, maka biaya yang harus dikeluarkan per bulannya untuk urusan HR hanya Rp 1 juta. Angka itu lebih murah dibandingkan jika mereka harus merekrut seorang karyawan untuk urusan HR yang minimal bergaji UMR sebesar Rp 3 juta lebih,” lanjutnya.
Sukses dengan aplikai Gadjian dan demi melengkapi layanan aplikasi Gadjian, , Gadjian meluncurkan aplikasi barunya, Hadirr. Diterangkan Afia, Hadirr adalah aplikasi absensi berbasis mobile, yang saat ini dapat diunduh di Android. “Baik aplikasi Gadjian maupun Hadirr sangat mudah digunakan,” yakinnya.
“Pencatatan dan pengelolaan absensi menjadi masalah yang pelik bagi banyak perusahaan di Indonesia, yang karyawannya tersebar di berbagai tempat. Jika dikelola secara manual, pencatatan absensi memakan banyak waktu dan rentan human error, sehingga merugikan perusahaan maupun karyawan itu sendiri. Oleh karena itulah, kami meluncurkan aplikasi Hadirr guna menjawab kebutuhan itu,” katanya beralasan.
Saat ini, ditambahkannya, Hadirr telah diujicoba di beberapa perusahaan. Salah satunya, di sebuah perusahaan penyedia jasa dengan jumlah karyawan sektiar 10 ribu orang. “Untuk memperkenalkan dan memperluas market Gadjian maupun Hadirr, kami menggandeng Telkomsel lewat program ‘Instant Office’. Dengan program tersebut, Telkomsel menawarkan paket bundling konektivitas internet sekaligus aplikasi-aplikasi inti pengelolaan bisnis, termasuk Gadjian untuk mengelola administrasi SDM dan penggajian,” tutupnya. (MS)